Proses evakuasi jenazah korban banjir. |
Akibat Banjir Bandang ini juga terdapat satu orang ibu hilang serta satu orang yang patah kakinya dan sudah dilarikan ke RS Elizabeth Medan.
Namun pada Sabtu siang, (4/5/2019) sekira pukul 12 Wib korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Basarnas (Badan SAR) Parapat dibantu masyarakat dengan menggunakan alat berat dari Dinas PU Samosir.
Penemuan korban hilang ini dibenarkan oleh Kepala BPBD (Badan Penanggungjawap Bencana Daerah) Samosir Mahler Tamba ketika dikonfirmasi greenberita.com pada Sabtu, (4/5/2019).
"Benar korban banjir bandang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tadi siang sekira jam 12 wib di Dusun 2. Desa Buttu Mauli kecamatan Sitiotio, Korban yang berusia 65 tahun dan bernama Tiarma Situmorang ditemukan disekitar rumah korban dan tertimbun bebatuan. Dengan memakai alat berat PU Samosir dibantu BPBD, Basarnas Parapat serta TNI dan Polri bersama warga, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan oleh keluarga langsung dibawa kerumah untuk acara adat untuk kemudian dikebumikan," ujar Mahler Tamba.
Tadi malam BPBD Samosir yang dikoordinir Wabup Samosir Juang Sinaga telah turun kelapangan untuk penanganan banjir bandang ini.
Kemudian pagi ini, Sabtu (4/5/2019), Bupati Samosir Rapidin Simbolon juga telah turun kelokasi bencana.
"Langkah pertama kita akan lakukan pendataan dan kita telah mendirikan tenda bagi warga yang terkena dampak dan memindahkan mereka ketempat yang aman, lalu normalisasi jalan yang tertimbun bebatuan dengan alat berat yang telah kita turunkan," tambah Mahler Tamba.
Banjir Bandang yang disertai bebatuan ini merupakan kejadian kedua terjadi di Sitiotio, sebelumnya tahun 2010 juga terjadi banjir bandang yang menewaskan satu orang warga dan empat hilang.
(green-ft)