Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Samosir: Kita Sedang Lakukan Normalisasi Alur Sungai Untuk Cegah Banjir Susulan

6 Mei 2019 | 17:21 WIB Last Updated 2019-09-19T07:06:27Z

Bupati Samosir, Rapidin Simbolon

PANGURURAN,GREENBERITA.com- Banjir bandang menerjang dan meluluhlantakan lima rumah di Ransang Bosi, Desa Buntu Mauli, Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara pada Jumat,(3/5/2019)

Akibat Banjir Bandang ini, satu orang ditemukan tewas dan dua jembatan putus di Desa Buntu Mauli, Kecamatan Sitiotio sehingga akses jalan kabupaten disekitar Kecamatan Sitiotio putus dan tidak bisa dilalui. 
Bahkan sampai Minggu malam, (4/5/2019), aliran listrik putus kelokasi bencana sehingga suasana malam semakin mencekam pasca bencana ditambah hujan deras yang tak kunjung reda.

Menyikapi bencana banjir bandang ini, Bupati Samosir telah menandatangi SK (Surat Keputuan) tentang Penetapan Status tanggap Darurat Penanganan Bencana Banjir Bandang di desa Buntu Maulu di Kecamtan. Sitiotio Kabupaten Samosir sebagai dasar hukum penanganan selanjutnya.. 

Bahkan Bupati Samosir Rapidin Simbolon telah turun langsung kelokasi kejadian pada Sabtu, (4/5/2019) serta melakukan koordinasi untuk segera melakukan pertolongan kepada seluruh warga korban bencana.

"Kondisi terakhir penanganan banjir, sehari setelah kejadian pada hari Sabtu, (04/5/2019), saya dan tim langsung turun ke lapangan sekaligus membawa alat berat via kapal Ferry, dengan fokus pencarian korban yang hilang dan telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, kemudian membuat posko dapur umum dan mendrop kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman dan pakaian bagi korban yg terkena dampak," ujar Rapidin Simbolon.

Bupati Samosir juga menambahkan bahwa saat ini Pemkab Samosir tengah fokus melakukan normaliasasi alur sungai untukmencegah banjir sususlan.
"Sekarang kita fokus untuk menormalisasi alur sungai sebagai tindakan pencegahan banjir susulan. Kami juga mengkordinasikan kepada instansi terkait, seperti BWS ( Balai Wilayah Sungai) dan BPPJN (Balai Pelaksana Pembangunan Jalan Nasional) dari  Kementerian PUPR, dan mereka sudah turun kemarin, Minggu (5/5/2019) dan sudah mendata secara menyeluruh apa-apa saja yang mengalami kerusakan, seperti 1 jembatan putus total, ada dua jembatan yg mengalami rusak ringan dan rusak berat dan ada 5 rumah yang mengalami rusak berat dan ada beberapa rumah yg mengalami rusak ringan," tambah Bupati.

Bahkan BWS dan BPJN juga menurunkan beberapa alat berat untuk menormalisasi aliran sungai, karena ada tiga sungai yang meluap dan membawa lumpur material yang jumlahnya sangat besar berada di badan sungai
"Juga kami lagi berusaha membuat jembatan darurat agar arus lalu-lintas di jalan protokol bisa kembali berfungsi," tambah Rapidin Simbolon.

Ketika ditanyakan indikasi penyebab bencana banjir bandang tersebut, Rapidin Simbolon enggan mengomentarinya tegas.
"Mohon maaf Saya blm bisa berkomentar tentang hal ini dan saya belum tahu persis apakah benar ada atau tidak penebangan di sana, karena sekarang ini, bahwa penanganan masalah kehutanan sudah menjadi wewenang Pemerintah Provinsi," pungkas Rapidin.

(green-ft)