Notification

×

Iklan

Iklan

Petugas KPPS Banyak Meninggal Dunia Jadi Pembahasan Pelaku Media Online

26 Apr 2019 | 10:02 WIB Last Updated 2019-11-10T13:26:21Z
Ilustrasi online
BOGOR, GREENBERITA.com – Pemilan Serentak Legislatif dan Presiden yang dilaksanakan 17 April 2019 lalu menorehkan cerita panjang. Salah satu cerita yang membuat miris adalah banyaknya petugas pemilu yang gugur dalam menjalankan tugas mereka.

Tercatat sebanyak 144 orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia diduga karena kelelahan dalam melaksanakan tugas.

Gugurnya para pahlawan Pemilu ini tak luput dari perhatian ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Bogor Raya Didin yang kerap disapa kang Brodin sebagaimana yang disampaikan pada Kamis (25/04/2019) di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Perhelatan Pilpres dan Pileg lalu menurut Didin, berlangsung aman dan kondusif namun juga harus dibarengi juga dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki mental dan fisik yang optimal.

Hal ini lanjunya, adanya desakan kecepatan arus informasi dan kesigapan para penyelenggara (KPPS-red) sehingga ada beban psikologi cukup tinggi disertai beban fisik yang harus ditanggung para penyelenggara di lapangan.

“Ya saya bilang ini tragedi, ketika penyelenggara/KPPS mulai dari penyediaan TPS (tempat pemungutan suara) dan penghitungan harus begadang hingga dini hari bahkan sampai dua malam berturut-turut tidak tidur. Pola seperti ini harus diubah dengan sistem terbaru nantinya," ucap Brodin seperti dilansir kobarpapua.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu, hal ini sudah pernah dibahas dalam acara seminar IWO Bogor Raya di Cibinong pada 5 Oktober 2018 dengan tema ‘Wartawan Di Tengah Pusaran Pileg dan Pilpres #2019’, yang dihadiri Ketua KPU Kota Bogor, Bawaslu Kabupaten Bogor, Kepolisian, TNI AD/AU, juga tokoh masyarakat kota hujan.

Pada saat itu Ketua Umum IWO Jodhi Yudono yang juga editor senior di kompas.com menyebutkan bahwa awak media juga sangat berperan menjadi barometer independensi dan menyejukkan selain memberitakan yang benar dengan _chek and balance_- nya bagi masyarakat.

Bukan hanya anggota KPPS saja bahkan petugas pengamanan, terkhusus anggota Polri, banyak yang gugur saat menjalankan tugas pengamanan Pemilu kali ini. Fakta-fakta ini dapat menjadi bahan introspeksi para pemegang kebijakan untuk mencari solusi ke depannya.

“Mari kita do’akan para pejuang demokrasi kita agar khusnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak karena pengabdiannya kepada NKRI, melayani hak demokrasi sesuai Pancasila dan UUD 1945,” imbuh Brodin.

Senada dengan Brodin, M. Agus Purwanto  salah satu ahli terapis kungfu dan akupuntur  dari kota hujan ikut  memperkuat pandangan di atas.

“Ketika faktor kelelahan dan beban fikiran yang tinggi, maka kerja jantung berdegup diatas normal hingga mengakibatkan kurangnya asupan oksigen, hingga dapat berakibat jatuh sakit dan juga kematian," pungkas Agus. (G5)