Kadis Pariwisata Samosir, Ombang Siboro |
Namun, ditengah semakin meningkatnya kunjungan wisat ke Kabupateni Samosir melalui tangan dinginnya, Kadis Pariwisata Samosir Ombang Siboro secara tiba-tiba mundur atau pensiun dini dari PNS (Pegawai Negara Sipil) yang telah ditekuninya selama kurang lebih 30 tahun.
Ketika ditanyakan alasan pengunduran dirinya, Ombang Siboro yang kelahiran 4 Maret 1962 ini menjawap secara diplomatis.
"Selama ini saya mewarnai pengembangan wisata Danau Toba khususnya Samosir dari sisi pemerintah, sekarang saya ingin mewarnai wisata Danau Toba dari sisi sebagai pelaku wisata. Jadi saya pensiun dini untuk fokus kembangkan objek wisata yang kami kelola ini sesuai dengan keinginan pasar," ujar Ombang Siboro ketika ditemui greenberita.com pada Minggu,(21/4/2019) di Pantai Batu Hoda Simanindo, Samosir.
Terkait pengunduran dirinya sebagai PNS, dan secara otomatis juga akan meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Dinas Pariwsata Samosir sehingga dikhwatirkan membuat redup kunjugan wisata Samosir, Ombang Siboro mengaku hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
"Saya yakin pariwisata Samosir akan tetap jalan, the party be going," ujarnya diplomatis.
Ketika ditanyakan apakah ada konflik internal yang dialami semasa menjabat sebagai Kadis Pariwisata, Ombang Siboro mengaku tidak ada.
"Tidak ada persoalan pribadi, kalau ada dinamika itu hal yang biasa," tegas Ombang Siboro.
Sebagai pelaku usaha wisata, saat ini Ombang Siboro mengelola objek wisata Pantai Batu Hoda di Dusun Malau, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Kurang lebih Anda harus menempuh jarak 1 km dari Pelabuhan Simanindo. Sementara bila Anda berangkat dari kota Medan, butuh waktu sekitar 5 jam perjalan menuju lokasi.
Simbol Pantai Batu Hoda |
"Kita menjual pantai bersih, karena bersih menjadi sebuah barang mahal. Setiap pagi dari mulai jam 6, kita bersihkan pantai dari sampah bahkan sampai puntung rokok, dan setiap tong sampah kita bersihkan. Ditempat ini kita juga menyediakan makanan dan minuman serta yang lainnya, tapi kita tidak bolehkan menjual rokok," tambahnya.
Di sepanjang garis danau, wisatawan akan mendapatkan bebatuan yang tertata apik secara alami. Begitu artistis saat dipandang mata atau pun diabadikan dalam jepretan kamera.
Popohonan hijau yang tumbuh di sekitar pantai nampak meneduhkan. Apalagi ditambah bukit-bukit hijau yang mengelilingi, destinasi wisata Pantai Batu Hoda Samosir ini beda dari pantai-pantai biasanya.
Wisatawan Mengunjungi Pantai Batu Hoda |
Selain pemandangan alam yang ciamik, destinasi Pantai Batu Hoda Samosir ini pun tak lepas dari pengaruh tren wisata kekinian. Pantai di pinggiran Danau Toba ini dilengkapi dengan berbagai spot foto artsy. Salah satunya, rumah berbentuk rumah burung hantu atau pun rumah kayu yang ada di pinggir pantai, seperti di Pantai Brighton di Melbourne, Australia.
Ketika ditanyakan asal mula nama pantai batu hoda, Ombang Siboro mengatakan bahwa dahulunya masyarakat disini percaya bila dahulu ada kuda yang datang dari perairan dan terdampar di sini. Karena merasa kesepian, sang kuda itu pun berusaha mencari pasangan. Sayang, tak ada pasangan untuknya, akhirnya ia pun diam membatu. Batu tersebut dipercaya berada di pinggiran pantai dan diapit batu-batu lain.
“Dari kisah itu, pantai ini kemudian diberi nama Batuhoda. Yang artinya adalah batu kuda. Kebenarannya kita tidak tahu karena itu legenda. Tapi masyarakat sekitar mempercayai hal tersebut,” terang Ombang.
Bersihnya Pantai Batu Hoda |
Untuk lebih mengembangkan objek wisata ini, rencananya akan dibangun water park sehingga bagi wisatawan tidak hanya datang untuk melihat keindahan pantai dan alamnya saja tapi juga dapat bermain air ditempat ini. "Bahkan sebelum lebaran ini, water park akan dibangun oleh investor sehingga lebih beragam wisata bermain ditempat ini," ujarnya.
Didalam pengelolaannya, managemen Pantai Hoda melibatkan warga sekitar sehingga partispasi masyarakat semakin nyata yang pada akhirnya turut mensejahterakan warga sekitar.
(green-ft)