Notification

×

Iklan

Iklan

Berita Hoax Soal Kerusuhan di KPU Medan, Polisi Diminta Usut Tuntas

5 Mar 2019 | 11:00 WIB Last Updated 2019-11-10T13:42:47Z
MEDAN, GREENBERITA.com  –  Terkait adanya video di sebuah akun facebook yang menyebutkan terjadi kerusahan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, pihak Kepolisian diminta mengusut tuntas kasus hoaxs.

“Berita-berita hoaxs ini harus ditangkal sedini mungkin, menghindari timbulnya keresahan di masyarakat, terkait dengan beredarnya informasi yang tidak benar,” ujar Henry Jhon Hutagalung, kepada wartawan Senin (4/3/2019).

Seperti diketahui, sebuah video yang menyebutkan kantor KPU Kota Medan ricuh dan surat suara dicoblos, beredar di media sosial (medsos). Video tersebut dimuat pada facebook dengan akun atas nama Muhamad Adrian.

Menurut Henry Jhon Hutagalung (foto), informasi-informasi menyesatkan atau hoaxs, terutama terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019, harus diberantas sehingga tidak menyesatkan bagi masyarakat, apalagi sampai menimbulkan kepanikan.

“Jadi kita harapkan pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Ungkap dan tangkap pelakunya. Kita tak mau Pemilu ini dicederai oleh informasi-informasi yang tak benar alias hoaxs,” tegas Henry Jhon dilansir dari Geosiar.com.

Apalagi, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, dengan segala peraturan dan ketentuan yang berlaku, pelaksanaan tahapan dan proses Pemilu 2019 telah berjalan secara baik. “Saya rasa Pemilu kali ini lebih baik dibanding sebelumnya,” ungkap Henry Jhon.

Dia juga mengimbau masyarakat agar betul-betul selektif menerima dan menyerap informasi yang beredar, terutama dari media sosial, dimana harus dilakukan kroscek terlebih dahulu.

“Jangan terima mentah-mentah saja dan langsung mengambil kesimpulan. Tapi harus mengkroscek ke pihak berkompeten untuk menilai kebenaran informasi tersebut,” pungkas Henry Jhon.

Seperti diketahui, sebuah video yang menyebutkan kantor KPU Kota Medan ricuh dan surat suara dicoblos beredar pada media sosial (medsos). Video tersebut dimuat pada facebook dengan nama Muhamad Adrian.

Pada halaman berisi video tersebut pemilik akun bahkan menuliskan kata-kata kasar terkait isi rekaman tersebut. (rel-marsht)