Notification

×

Iklan

Iklan

Danau Toba Tercemar, Aliansi Peduli Danau Toba Lakukan Aksi di DPRD Sumut

18 Feb 2019 | 11:26 WIB Last Updated 2019-11-10T13:42:47Z

MEDAN, GREENBERITA.com - Kerusakan ekosistem Danau Toba dianggap sudah semakin meresahkan diduga akibat ulah beberapa perusahaan keramba jala apung yang ada disekitar kawasan Danau Toba.

Menurut pernyataan sikap bersama dari Aliansi Peduli Danau Toba, perusahaan yang dianggap berkontribusi melakukan pencemaran adalah PT. Toba Pulp Lestari (PT. TPL), PT. Aquafarm Nusantara, PT. Allegrindo Nusantara, PT. Simalem Resort,  PT. Japfa.

Mereka dianggap merusak lingkungan serta membuang limbahnya ke Danau Toba seperti yang dilakukan PT. Aquafarm Nusantara yang diduga membuang pakan ikan busuk yang sangat bau ke Danau Toba.

"Industri yang mengandalkan bahan baku ikan ini pada kenyataannya mempunyai potensi serta kontribusi besar dari kerangka sistematis pengrusakan Danau Toba yang mengganggu kehidupan masyarakatnya di kawasan Danau Toba dan merusak program pemerintah mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional," ujar Koordinator Aksi Nico Nadeak, dalam pers rilis nya yang diterima GREENBERITA.com pada Senin, (18/2/2019).


Aksi Aliansi Peduli Danau Toba diterima langsung Ketua Komisi B Robby Anangga dan anggotanya Richard P Sidabutar dan Samsul Sianturi.

Aliansi Peduli Danau Toba adalah gabungan dari Komunitas Horas Bangsa Batak (HBB), YPDT, WALHI,  KSPPM, PARNA se-dunia, Patambor Indonesia,  GMKI Sumut,  BPJS Sumut, HIMA Tobasa, JPK Pemerintah Sumut,  Komunitas Anak Medan (KAM), Tamperak Medan, International Communitee Gaja Dompak, GM Marsia,  Gemabato,  Parsadaan Toga Sahata Lumbanraja Kota Medan, GMB Sumatera Utara, SALING, Pejuang Danau Toba, Pemuda Nusantara Jokowi LBH Garuda Indonesia, Komunitas Anak Medan (GM -KBN), Laskar Pemuda Batak (LPB) Sumatera Utara. (red)