Notification

×

Iklan

Iklan

Pohon Pinus Tak Nampak, Gubsu Minta Bupati Karo Pertanggung Jawabkan

25 Jan 2019 | 20:21 WIB Last Updated 2019-11-10T13:35:08Z
TANAHKARO, GREENBERITA.com – Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) beserta rombongan melakukan kunjungan kerja (Kunker) kedaerah Kabupaten Karo, sumatra utara (Sumut), Kamis (24/01/2019).

Kedatangan Gubsu dimulai dari meninjau kantor Parawarsa dan Panti Tunalaras Pejoreken Berastagi, selanjutnya menuju ke lokasi pembangunan rumah dan infrastruktur relokasi pengungsi korban erupsi gunung Api Sinabung yang kini bernama Siosar, Kecamatan Merek.

Dalam kunjunganya tersebut, usai Gubsu melihat lihat bangunan rumah type 36 yang diperuntukan bagi masyarakat pengungsi tersebut, tiba tiba saja Gubsu Edy Rahmayadi mempertanyakan kepada Bupati karo Terkelin Brahmana SH terkait pohon pohon pinus yang telah ditebang.

“Kemana pohonnya, mana kayunya, setelah dibangun rumah 380 unit ini. Saya tak tahu kemana semua kayu nya ini, pak bupati saya ingin pertanggungjawabkan kayu nya itu. Karena hari itu saya tidak pikir, dan yang terpenting jalan itu 9 kilo meter (KM) cepat dibangun, saya ingat karena saya Panglima Daerah Militer (Pangdam) disini, saya yang kerjakan itu, Naik dari sini dan putar dari sana, tegas Gubsu seperti dilansir dari geosiar.com.

Lanjutnya lagi, karena saya yang telah mengerjakan dan ada yang bilang sewaktu masih menjabat sebagai Pangdam I/BB sudah menerima uang. “Cuma 5 atau 6 bulan menjabat (Pangdam I/1 BB) saya langsung pindah, bahasa ini yang gak sedap didengar ya Pak Bupati tolong dipertanggungjawabkan nanti, pinta Gubsu kepada Bupati, Kadis Kehutanan Pemprovsu dan Kepala BPBD Karo Ir Martin Sitepu yang nota bene mantan kepala dinas kehutanan kabupaten karo.

Gubsu juga mempertanyakan persoalan air bersih yang diperuntukan bagi warga di 3 desa, berjumlah jiwa sekisar 12 ribu orang, yang terlihat dari laporan yang ada, air bersih masih tersebut belum mencukupi.

Menanggapi pertanyaan Gubsu itu, tiga Kepala Desa yang ada mengatakan jika musim kemarau tiba, mata air kering dan rencananya akan dibuka mata air baru yang berjarak sekitar 3 kilometer dari desa, selain itu, kami sangat berharap agar Gubsu dapat merealisasikan pembangunan lapangan sepak bola sekaligus tempat pendaratan helipad, kami warga tiga desa telah sepakat akan membuat desa ini menjadi desa sadar wisata,” ujar tiga Kepdes dan salah seorang Pendeta yang juga Ketua pembangunan Desa Sadar Wisata.

Gubsu menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan “Apapun itu pasti saya dukung asalkan demi pembangunan, meskipun di Karo ini yang memilih saya hanya minim, tapi itu gak masalah, karena bukan dilihat dari minimnya pemilih, saya akan tetap membangun Sumut. Jadi kalau pendeta yang ketua pembentukan desa sadar wisata, saya percaya gak bakalan korupsi,” ujar Gubsu sembari berkelakar dan tersenyum.

Amatan Awakmedia terkait Pertanyaan Gubsu dimana keberadaan semua kayu dan meminta agar dipertanggungjawabkan, Bupati Karo mengatakan ke perusahaan dan Ir Martin Sitepu sebagai kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupatenkaro hanya menjawab dilelang tanpa ada upaya untuk dapat menjelaskan lebih lanjut.
(rel-marsht)