Notification

×

Iklan

Iklan

Makan Daging Anjing Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasan Galopong Sianturi

6 Nov 2018 | 14:32 WIB Last Updated 2019-11-10T13:31:30Z
Galopong Sianturi. (f : akurat.co)

SIANTAR, GREENBERITA.com-Daging anjing merupakan salah satu menu makanan yang cukup diminati banyak orang, seperti di daerah Sumatera Utara, katakan Siantar, Simalungun dan wilayah Tapanuli.

Namun bagi para penikmat daging anjing atau kalau di Siantar disebut daging B1 ini, ternyata ada bahayanya juga meski daging anjing memiliki kandungan kalori dan protein.  Katanya, jika mengkonsumsi berlebihan bisa mengakibatkan kematian.

Dikutip dari Akurat.co, Selasa (6/11/2018) disebutkan, banyak orang beranggapan kalau daging anjing banyak manfaatnya untuk kesehatan.

Daging anjing jika dikonsumsi setiap 100 gramnya mengandung 198 kalori, 24,6 gram protein dengan kalsium yang cukup tinggi yaitu 1071 gram, tetapi apakah mengkonsumsi daging anjing sehat atau tidak?

Menurut Kepala Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi Kementerian Kesehatan, Galopong Sianturi walaupun daging anjing mengandung banyak nutrisi dan protein, tetapi tetap saja daging anjing memiliki natrium yang cukup tinggi. Natrium yang tinggi justru tidak baik untuk kesehatan.

"Memang nutrisi dan proteinya cukup banyak. Kalau mengonsumsi daging anjing (untuk) kebutuhan protein dan nutrisi akan tercukupi. Tetapi natriumnya benar-benar tinggi bisa menyebakan hipertensi jika mengonsumsinya," ujarnya, ditemui di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Selain itu, menurutnya daging anjing sendiri terdapat cacing pita di dalamnya. Cacing pita tidak baik untuk kesehatan. Bahkan bisa menyebabkan kematian jika mengonsumsi daging anjingnya berlebihan.

"Bahayanya cacing pita nantinya itu akan menempel di dinding usus halus. Terus berkembang biak yang dengan menyerap gizi yang terdapat di dalam tubuh. Lama kelamaan akan berkembang biak dan tidak bagus untuk kesehatan," paparnya.

Sebetulnya alternatif lain bisa makan daging sapi. Karena daging sapi juga mengandung banyak protein.

"Masih banyak makanan yang memiliki manfaat yang sama yaitu banyak protein dan nutrisi seperti daging sapi dan sebagainya. Jadi tidak perlu mengonsumsi daging anjin," jelasnya.(red)