Notification

×

Iklan

Iklan

UU Guru dan Dosen Harus Perhatikan Konsistensi Pendidikan

3 Okt 2018 | 18:58 WIB Last Updated 2019-11-10T13:31:01Z
Ilustrasi
Green Berita 

Pakar Pendidikan Arief Rachman mengatakan, ada atau tidaknya revisi terhadap UU Guru dan Dosen, yang harus diperhatikan adalah konsistensi dari pelaksanaan pendidikan. Semua dimulai dari apa yang dimaksud dengan pendidikan itu sendiri.

“Pendidikan itu adalah usaha, maka jangan hanya melihat dari produknya tapi juga usaha yang disusun terencana dan tidak boleh spontan. Kita harus mencari cara bagaimana menciptakan suasana karena banyak sekali suasana pendidkan yang belum membuat anak senang maupun termotivasi untuk membaca dan memperluas pengetahuannya di sekolah. Kemudian yang paling parah menurut saya, adalah bahwa apa yang termasuk di dalam definisi pendidikan itu. Kita terlalu menekankan kekuatan otak tetapi tidak memperkuat kekuatan lainnya,” ujar dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini kepada SP, Rabu (3/10).

Dijelaskan dia, peran pendidikan karakter sangat penting. Pasalnya, manusia memiliki kekuatan hati, perasaan, kekuatan sosial serta otak dan jasmani. Kelima hal tersebut harus dilayani oleh pendidikan, mulai dari kajian formal di sekolah, informal di masyarakat, serta nonformal yakni lembaga seperti gereja, masjid ataupun pramuka.

Namun yang terjadi saat ini, menurut Arief, adalah, para guru terjebak dalam menyelesaikan kurikulum sehingga porsi mengajarnya lebih banyak daripada mendidik. Untuk itu, ia berharap guru kembali beralih pada pentingnya konsistensi pendidikan.

Sumber: suara pembaharuan