Notification

×

Iklan

Iklan

PSMS Terpuruk, Peter Butler Tolak Menyerah

31 Okt 2018 | 11:48 WIB Last Updated 2019-11-10T13:42:33Z
 Green Berita – PSMS Medan dalam kondisi memprihatinkan. Hingga pekan ke-28 Liga 1 2018, tim berjuluk Ayam Kinantan menjadi penghuni dasar klasemen.

        Kondisi itu membuat tim lawas era perserikatan ini terancam turun kasta ke Liga 2. Di bawah asuhan Peter Butler, PSMS hanya mampu meraih tiga kemenangan dari 12 pertandingan.

        Hal tersebut membuat tanda tanya bagaimana masa depan Butler bersama PSMS musim ini yang menyisakan tujuh pertandingan. Dia mengaku siap dipecat sebelum musim berakhir apabila manajemen menginginkan hal tersebut.

        "Sementara manajemen mau saya kerja dan tetap di sini. Kalau mereka tidak mau enggak masalah. Kami tetap bersahabat, dan saya berangkat," ujarnya di Stadion Teladan, Selasa 30 Oktober 2018.

        Namun pelatih berpaspor Inggris ini enggan menyerah dan angkat koper meski ada tawaran dari beberapa klub yang ingin memakai jasanya.

        "Saya tidak lari dari tantangan. Ada banyak tim yang kontak saya beberapa minggu lalu. Saya kasih tahu tidak. Di situasi sekarang sangat sulit dan penting sekali. Tapi kalau ada situasi manajemen mau ganti tidak masalah," kata Butler.
                Menurut Butler, terpuruknya PSMS di dasar klasemen lantaran Ayam Kinantan dihuni dengan skuat yang pas-pasan. Namun, dia mengaku tidak mempermasalahkan  dan tetap menjalani kompetisi dengan skuat seadanya.

        "Saya sedih, ini pertama kali saya kerja dengan tim yang mungkin tidak cukup kuat untuk di Liga 1. Tapi kita harus gunakan mereka karena tidak ada lagi pemain lain. Saya tidak mau mengeluh, kita harus hormati itu. Semua harus yakin untuk lawan Borneo bisa menang," ucapnya.

        Saat ini Butler menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen PSMS terkait masa depannya. Dia juga tidak bisa menjamin apakah bisa bertahan dan menghabiskan sisa pertandingan di musim ini.

        "Saya tidak bisa jawab. Kalau berdiri dan bilang tetap di sini tapi saya bukan pengurus. Saya bukan CEO. Tapi dalam hati saya tetap di sini," tegasnya.(Viva)