Notification

×

Iklan

Iklan

Ada bahaya di balik meme 'tenggelamkan' Menteri Susi yang lucu

26 Okt 2018 | 15:07 WIB Last Updated 2018-10-26T08:07:41Z
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

 Green Berita - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan kepopulerannya di media sosial untuk mengkampanyekan tujuannya.

Dalam sebuah meme yang ikonik, Susi difoto dengan kacamata hitam dan baret tentara, dengan latar belakang api dan asap kapal-kapal yang diledakkan.

"Saya pakai kacamata hitam, bukan karena mau kelihatan cool, tapi karena hari itu memang panas sekali, dan kemudian saya dipinjami baret tentara. Foto itu kemudian yang malah jadi meme yang bagus," kata Susi saat berdialog editor BBC Indonesia Rebecca Henschke dalam rangkaian acara Ubud Writers and Readers Festival di Bali, 26 Oktober.

    Dia menjelaskan bahwa peledakan kapal adalah caranya membuat sensasi demi efek jera bagi para pencari ikan ilegal. Saat itu, 10 kilogram dinamit diletakkan di palka, kemudian dinamit tersebut ditembak, dan kapal pun meledak.

"Tidak ada yang lebih mengerikan bagi para pemilik kapal daripada melihat kapalnya diledakkan," kata Susi. Selama empat tahun menjabat sebagai menteri, sudah 488 kapal asing yang diledakkan atas perintahnya.

Susi mengakui bahwa sebenarnya kapal bisa ditenggelamkan dengan cara lain, yang membuat kapal tenggelam perlahan. Tapi dia ingin pakai cara yang sensasional. "Jadi saya berhitung mundur, tiga, dua, satu dan boom, meledak. Tenggelamkan," kata dia.


Dia tak menyangka pilihan kata yang dia pilih, "tenggelamkan" juga menjadi ekspresi yang viral dan populer digunakan oleh warganet. Kata itu menjadi sebuah ekspresi yang digunakan untuk menanggapi berbagai situasi.

"Semua pakai kata 'tenggelamkan', mulai dari pacar enggak ngapel, 'tenggelamkan', tidak beri uang ke istri, 'tenggelamkan', tidak salat Jum'at, 'tenggelamkan'. Semua saja," kata Susi.

Menteri Susi termasuk salah satu menteri yang paling populer di media sosial. Dia punya 724 ribu follower di Twitter dan 1,2 juta di Instagram. Tak hanya mengunggah konten, dia juga tak segan membalas komentar warganet, maupun menanggapi berita-berita di media melalui media sosialnya.

Menyadari efek kata-kata ini, Susi pun kemudian memanfaatkan kepopuleran untuk mendorong konsumsi ikan.
Hak atas foto Getty Images
Image caption Susi sempat tampil di ajang Jakarta Fashion Week 2019 di Jakarta untuk mencari donasi perahu bagi nelayan di Palu dan Donggala.

"Maka saya pun mulai kampanye kalau tidak makan ikan, "tenggelamkan"," kata Susi.

Menurutnya, untuk menyampaikan pesan tertentu kepada masyarakat banyak, diperlukan satu kata yang kuat, sederhana dan mudah diingat. "Untuk itu kata "tenggelamkan" efektif, sebuah kata yang yang mudah diingat dan dipakai untuk berbagai hal," kata dia.

Ancaman di balik canda

Di balik meme dan canda di media sosial, Susi merasa bahwa apa yang dia lakukan adalah sangat berbahaya. "Kalau saya sedang sendirian, minum kopi, saya berpikir bahwa apa yang saya lakukan ini memang sangat serius dan berbahaya," kata dia.

Menurutnya, pencurian ikan yang dilakukan di perairan Indonesia sebagian besar dilakukan oleh organisasi kriminal trans-nasional. Pada salah satu kapal misalnya, petugas pernah menemukan jaring sepanjang 350 kilometer.

"Bayangkan berapa banyak ikan yang bisa ditangkap. Ini adalah kejahatan besar," kata Susi.
Pemilik kapal-kapal tersebut berada di beberapa negara, seringkali dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tempurung yang tidak diketahui siapa pemiliknya, dan dilengkapi teknologi canggih seperti alat anti-lacak. Selain mencuri ikan, kapal-kapal tersebut juga kerap dipakai untuk menyelundupkan narkoba, atau digunakan untuk sarana perdagangan manusia.

Tapi dia menyadari bahwa bagi masyarakat, dengan slogan "tenggelamkan", peledakan kapal nampak sebagai sesuatu yang asyik.

"Padahal bisa mengancam nyawa. Makanya saya selalu bertanya kepada tim saya, apakah ada yang merasa terancam atau diancam? Apakah ada yang perlu pengawal khusus?" kata dia.

Susi menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo pun telah menugaskan pengawalan lebih ketat untuk dirinya, lebih ketat daripada menteri-menteri yang lain.
Membalas kritik di Twitter

Susi Pudjiastuti dikenal sebagai menteri yang aktif membalas pesan di media sosial, dan karenanya memang kerapkali membuat sensasi.

Yang terbaru, adalah ketika Susi mengomentari pernyataan calon wakil presiden Sandiaga Uno dengan emotikon tidur.

"Orang mau numpang populer masa mesti diladeni," kata Susi melalui Twitternya.(BBC)