Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Dedi Mulyadi Sidak Pabrik Aqua, Ungkap Sumber Air dari Sumur Bor

26 Okt 2025 | 11:52 WIB Last Updated 2025-10-26T04:52:00Z

Gubernur Jabar Lakukan Sidak ke PT Aqua (photo ist/gb)

GREENBERITA.com– Sumber air yang digunakan untuk produksi air mineral kemasan merek Aqua menjadi sorotan publik dan viral di media sosial setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Tirta Investama Pabrik Subang, Rabu (22/10/2025).


Dedi mengunggah aktivitasnya dalam rekaman video di akun Intagram miliknya pada Rabu, 22 Oktober 2025.


Dalam sidak tersebut, Dedi baru mengetahui bahwa sumber air yang digunakan oleh PT Tirta Investama (Aqua) Pabrik Subang untuk air mineral kemasan Aqua berasal dari sumur bor. Fakta itu terungkap usai Dedi menanyakan sumber air yang digunakan Aqua kepada sejumlah perwakilan dari perusahaan yang mendampingi Dedi berkeliling dan mengecek pabrik.


Pihak perusahaan lantas menjelaskan bahwa sumber air yang mereka gunakan berasal dari beberapa titik sumur di sekitar area pabrik. Saat ditanya lebih lanjut, pihak pabrik mengonfirmasi bahwa air tersebut bukan berasal dari permukaan, seperti sungai atau mata air, melainkan dari bawah tanah.


“Airnya dari bawah tanah, bukan air permukaan,” kata perwakilan perusahaan dalam video yang diunggah Dedi seperti dikutip dari Tempo.


Dedi kemudian memastikan kembali apakah air dari bawah tanah itu diambil dengan cara bor. "Oh, jadi di bor?” kata Dedi, yang dijawab oleh pihak perusahaan “Iya, di bor, Pak.”


Setelah itu, Dedi sempat memperingatkan dampak lingkungan, seperti pergeseran tanah dan longsor akibat praktik pemboran air tanah dalam oleh perusahaan Aqua.


"Ngefek enggak sih buat lingkungan? Atau nunggu longsor?" ucap dia.


Terakhir, Dedi terlihat bertemu dengan warga yang tinggal di sekitar perusahaan tersebut. Dedi bertanya apakah selama ini warga mendapatkan bantuan dan manfaat dari perusahaan Aqua yang berada di wilayah itu. Sejumlah warga kemudian kompak menjawab mereka sama sekali tidak pernah mendapatkan manfaat apa pun dari perusahaan.


"Padahal si Ibu (perwakilan perusahaan) tadi ceritanya bagus banget," ucap dia.


Dedi kemudian berjanji akan mengkoordinasikan pemerintah daerah setempat dan perusahaan agar warga sekitar mendapatkan manfaat dari keberadaan pabrik air tersebut. "Iya nanti kita selesaikan ya," katanya.


Sementara itu, melalui keterangan resmi yang diunggah di laman resmi perusahaan, Aqua mengatakan bahwa air yang mereka produksi bukan berasal dari sumur bor biasa. Aqua menjelaskan air yang selama ini digunakan berasal dari akuifer dalam di kawasan pegunungan, bukan air permukaan atau air tanah dangkal.


Air akuifer dalam ialah air tanah yang tersimpan di dalam lapisan batuan atau sedimen bawah tanah yang berpori dan jenuh air. Aqua menyatakan akuifer dalam yang mereka gunakan diambil dari kedalaman 60-140 meter dan terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air.


Menurut dia, semua proses ini telah melalui kajian ilmiah, perizinan resmi serta pengawasan dari instansi pemerintah terkait.


"Sebagai pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, Aqua berkomitmen untuk menjaga kualitas dan kemurnian air yang kami hadirkan kepada masyarakat," katanya pada Rabu, 22 Oktober 2025.***(Gb-reel)