Massa yang tergabung dalam Serikat Tani Kabupaten Samosir (STKS), Jemaat HKBP dan gereja lainnya, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), serta para Jurnalis Peduli Lingkungan yang terorganisir dalam Aliansi Jurnalis, memaksa masuk untuk menyuarakan aspirasi mereka langsung kepada wakil rakyat.
"Kepada aparat keamanan, supaya membuka akses kami menuju DPRD Samosir menjumpai wakil rakyat kami, karena hanya orang yang berpihak kepada TPL yang menghalang-halangi kami," teriak Jontoni Tarihoran, Orator Aksi sekaligus Direktur AMAN Tano Batak, dari atas mobil komando.
Tarihoran menegaskan bahwa massa datang dengan tertib dan tidak berniat membuat kekacauan. "Ini kita baru tiba tapi langsung dihadang oleh Polisi dan Satpol PP, sebenarnya kita dari tadi tertib agar kami dapat bertemu dengan DPRD dan Bupati Samosir nanti," lanjutnya.
Setelah perdebatan yang berlangsung sengit, massa akhirnya diizinkan masuk ke halaman gedung DPRD Samosir. Namun situasi kembali memanas ketika pimpinan dan anggota DPRD keluar menemui massa tanpa menunjukkan itikad berdialog. Hal ini langsung disambut sorakan keras dari pengunjuk rasa.
Tensi makin tinggi saat Ketua DPRD Samosir, Nasib Simbolon, terpancing emosi dan melontarkan kata-kata keras kepada massa. "Ehh, tutup mulutmu itu, tangan mu itu jangan tunjuk tunjuk, jangan terlalu arogan, harus punya etika, punya santun, DPRD Samosir siap menerima aspirasi, polisi ini mengamankan aksi ini," tegasnya.
Meski begitu, DPRD Samosir akhirnya menerima massa aksi, namun hanya mengizinkan 25 perwakilan untuk masuk ke dalam ruang rapat guna menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.
Sebelum masuk ke ruangan, sejumlah tokoh melakukan orasi penolakan terhadap TPL. Mereka di antaranya: Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt Rintalori Sianturi, orator Anggiat Sinaga, Pahalatua Simbolon, jurnalis Fernando Sitanggang dan Efendy Naibaho, perwakilan GAMKI serta masyarakat Tele, khususnya dari Baniara dan AMAN.
Aksi ini menjadi penegas bahwa penolakan terhadap keberadaan TPL di tanah adat Samosir masih bergema kuat dan terus mendapatkan dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat.***(Gb-Ferndt01)