Suasana Kantor Bawaslu Samosir pada Senin (27/11/2023) |
GREENBERITA.com- Menjelang pelaksanaan event akbar nasional yaitu Pemilu 2024, setiap penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu di daerah diharapkan berbenah dan sigap melaksanakan tahapan Pemilu 2024 yang telah ditetapkan bersama.
Kesiapan tersebut dilaksanakan dengan mengawasi persiapan Penyelenggaraan Pemilu seperti penyaluran logistik oleh KPU, Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu, Pemutakhiran data pemilih, Kampanye dan penetapan daftar pemilih dan Pelaksanaan persiapan lainnya dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan penyelenggara khususnya Bawaslu tidak kecolongan dengan pelaksanaan setiap tahapan oleh KPU Samosir tentunya dengan pengawasan melekat dan kehadiran penyelenggara pemilu di lokasi.
Ruang Kantor Bawaslu Samosir tampak lenggang di pagi hari Senin dan hanya terlihat 2 pegawai berjaga (27/11/2023) |
Namun tidak demikian dengan Bawaslu Samosir, masih di awal minggu tepatnya hari Senin, 27 November 2023 tidak ada satupun Komisioner Bawaslu Samosir yang berkantor.
Ketika Greenberita melakukan kunjungan ke Kantor Bawaslu Samosir pada Senin pagi, sekira pukul 09.43 Wib, seluruh Komisioner Bawaslu Samosir serta Koordinator Sekretariat tidak terlihat di kantor.
Hanya 2 staf yang terlihat berkantor dan 2 staf lainnya sedang sarapan pagi di warung sebelah kantor Bawaslu Samosir.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Staf Bawaslu Samosir tersebut, mengatakan bahwa seluruh Komisioner sedang perjalanan dinas ke Jakarta sembari memperlihatkan surat perjalanan dinas komisioner mereka.
"Seluruh Komisioner sedang Perjalanan Dinas ke Jakarta Bang, ini surat tugasnya dan Korsek sedang melakukan pengawasan ke kecamatan," ujar Brams Simalango.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi greenberita kepada JaDI Samosir, mengatakan bahwa ada etika yang harus dipegang para penyelenggara sebelum melakukan perjalanan dinas.
"Tidak salah melakukan perjalanan dinas untuk tugas, namun ada etika yang harus dipegang penyelenggara yaitu bagaimana kantor tidak boleh kosong dari kehadiran komisioner minimal satu oang," ujar Koordinator JaDI Samosir, Fernando Sitanggang
Dirinya menjelaskan pentingnya kehadiran minimal seorang komisioner untuk menampung kehadiran pemilih atau peserta Pemilu bila hendak melaporkan temuan atau lainnya.
"Jadi, bila ada orang yang standby di kantor, ketika pemilih atau peserta pemilu datang berkunjung untuk melaporkan temuan atau hal lainnya terkait kepemiluan, ada komisioner yang dapat langsung menerima dan melayani langsung karena penyelenggara sejatinya adalah memberikan pelayanan langsung kepada pemilih dan peserta pemilu," tegas Fernando Sitanggang.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Samosir Hendrik Naibaho mengatakan bahwa hal tersebut adalah sebuah kekhawatiran dan kekecewaan kepada penyelenggara dan menjadi antiklimaks ketika ada pemilih atau peserta pemilu gagal menyampaikan laporannya karena seluruh penyelenggara sedang melakukan perjalanan dinas.
"Perjalanan dinas untuk tugas tidaklah menyalahi tapi sangatlah tidak beretika kalau misalkan 3 komisioner seluruhnya melakukan perjalanan dinas sehingga tidak ada yang berjaga di kantor untuk menerima langsung para pemilih, peserta pemilu maupun masyarakat," ujar Hendrik Naibaho melalui selulernya, Selasa (28/11/2023).
Dirinya berharap penyelenggara baik itu KPU dan Bawaslu selalu berjaga ketika pihaknya berkonsultasi untuk menyampaikan hal-hal yang perlu terkait tahapan kepemiluan.
"Karena mereka itu dibiayai dari pajak kita dan pesan saya juga janganlah sampai ada kami dengar penyelenggara ini berebut perjalanan dinas, gunakanlah anggaran yang ada di mereka itu dengan sebaiknya," pungkas Hendrik Naibaho.
(Gb-Alex03)