Notification

×

Iklan

Iklan

Dukung Program Bank Sampah, Wujud Tanggungjawab PLN Lestarikan Lingkungan

12 Nov 2022 | 05:56 WIB Last Updated 2022-11-11T22:56:15Z

 



Tim TJSL PLN UIP Sumbagut menyerahkan bantuan program Bank Sampah kepada Karang Taruna Medan Polonia/foto : ist


GREENBERITA.com-Medan || Sesuai kebijakan Direksi, PT PLN (Persero) tak sebatas fokus pada elektrifikasi atau sistem kelistrikan, namun menjaga kelestarian lingkungan juga bagian dari tanggungjawab yang wajib dilaksanakan. 


Wujud dari tanggungjawab itu pula, PLN UIP Sumbagut melalui kegiatan TJSL, menggelar program lingkungan bank sampah kepada pihak kecamatan Medan Polonia di Jl. DC barito, Kel. Sukadamai, Kec. Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/11/2022). 


Disela kegiatan penyerahan bantuan itu, tim TJSL PLN UIP Sumbagut menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari Peraturan Direksi agar seluruh insan PLN di nusantara aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. 


Apalagi hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), program PLN Peduli bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dengan mendukung pembangunan ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat. 


Selain itu, manfaat dari kegiatan ini, selain menjaga, juga turut melestarikan lingkungan agar tetap bersih melalui bank sampah dan memberikan tempat baru bagi masyarakat untuk membuang sampahnya, di samping untuk meningkatkan sinergitas PLN dengan stakeholder terkait. 


Tim TJSL juga berharap kegiatan ini tidak hanya sekadar seremonial belaka, tapi terus berlanjut dan akan dipantau setiap bulan terkait kegiatan dan aktifitas masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan di area bank sampah ini. 


Tim TJSL juga memberikan masukan agar sampah yang diantar oleh masyarakat dapat ditukar dengan voucher listik guna lebih memudahkan masyarakat mendapatkannya. 


Terpisah, GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha juga mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk upaya tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan. 


"Bantuan kepada Muspika Kecamatan Medan Polonia sebagai penerima manfaat

tersebut juga merupakan satu dari sekian program PLN Peduli yang berlandaskan SDGs dengan tujuan melindungi, memulihkan dan mendukung pengelolaan sampah untuk  penggunaan  berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola lingkungan secara berkelanjutan," paparnya. 


Lebih jauh Octavianus Duha juga mengatakan, PLN tidak hanya berfokus menyediakan layanan dan infrastruktur kelistrikan bagi masyarakat, tapi juga terus berupaya memberikan manfaat lebih, salah satunya mendukung pelestarian lingkungan melalui kegiatan TJSL . 


“Semoga program PLN Peduli yang kami laksanakan dapat mendukung pogram pelestarian lingkungan dan program pemerintahan daerah," pungkasnya. 


Sementara, Ketua Karang Taruna Kec. Medan Polonia Suhaily Iqbal selaku penerima manfaat mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari TJSL PLN UIP Sumbagut kepada warga yang telah membuka bank sampah. 


"Karena dengan adanya program ini, turut tercipta lapangan kerja bagi warga sekaligus sebagai tambahan penghasilan untuk meningkatkan perekonomian warga Polonia. Apalagi bank sampah tidak hanya sekadar tempat mengumpulkan sampah masyarakat, tapi juga akan difungsikan sebagai tempat untuk membina masyarakat agar lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah yang dapat di daur ulang," tutupnya. 


Sementara, Camat Medan Polonia yang diwakil Sekcam Hafiz pada kesempatan itu selain mengucapkan terima kasih kepada PT PLN ( Persero) UIP Sumbagut terhadap kepeduliannya kepada masyarakat di ring 1, ia juga berharap agar masyarakat dapat memelihara bank sampah yang telah di support pihak PLN. 


Menimpali hal itu, Lurah Polonia Hadi Harahap mengatakan, karena selain bermafaat untuk tempat mengumpulkan sampah anorganik juga dapat dimanfaatkan dengan berbagai kreativitas pemanfaatan sampah menjadi barang yang dapat dimafaatkan atau dipakai kembali dan mempunyai nilai jual. 


Tampak hadir para stakeholder dari jajaran Muspika setempat Dolly Ohara (Lurah Anggrung), Raja Nurainun (Lurah Sarirejo) dan Muhammad Ibnu Fahreza (Lurah Sukadamai).l