Notification

×

Iklan

Iklan

Jelang Pemilu 2024, JaDI Gelar Temu Nasional Demokrasi ke II

25 Sep 2022 | 19:08 WIB Last Updated 2022-09-25T12:08:43Z
Ketua KPU RI Hasyim Ashari berikan sambutan pada pertemuan JaDI di Hotel Luminor Jakarta, (21/9/2022)

GREENBERITA.com- Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) melakukan pertemuan nasional yang kedua sepanjang berdirinya menjelang Pemilu 2024 di Hotel Luminor Pecenongan, Jakarta, 21-22 September 2022.

Ketua Presidium Nasional JaDI, Juri Ardiantoro menyatakan bahwa pertemuan nasional ini selain sebagai silaturahmi nasional juga sebagai ajang untuk menjadi aspirasi demokrasi dari seluruh daerah di Indonesia. 

"Idealnya memang kita setahun sekali bertemu sebagai purna penyelenggara untuk bersilaturahmi sambil berdiskusi untuk terus berbuat memperkuat dan memberi makna alam Demokrasi Indonesia," tegas Juri Ardiantoro. 

Menurut mantan Ketua KPU DKI dan Ketua KPU RI ini, setiap anggota JaDI tidak dibatasi dalam status dan pekerjaannya walau tetap diminta menjaga etika sebagai bagian dari keluarga besar demokrasi JaDI. 

"Kita sangat mementingkan kebersamaan dan paguyuban sesama purna penyelenggara sambil menjadi lembaga yang terus memberikan masukan kepada penyelenggara dengan harapan jaringan Demokrasi kita semakin baik," tambah Juri Ardiantoro yang saat ini bekerja di Kantor Staf Presiden RI. 

Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Ashari menyatakan apresiasi dan terimakasih atas undangan pertemuan nasional Demokrasi 2024 yang diselenggarakan oleh JaDI Nasional. 

"Kesamaan persepsi JaDI untuk mensukseskan dan mewujudkan Pemilu 2024 yang berkualitas menjadi semangat bagi kita untuk lebih baik lagi kedepan," ujar Ketua KPU Hasyim Ashari. 

JaDI sepakat sukseskan Pemilu 2024 secara berkualitas dan berkeadilan, (21/9/2022)

Terkait pemilu bersama, menurutnya secara substansial pemilu secara serentak sudah dilakukan beberapa tahun belakangan ini. 

"Namun Pemilu yang serentak dengan Pilkada dalam tahun yang sama memang baru Pemilu 2024 terjadi," ujar Hasyim. 

Bicara tentang persiapan Pemilu 2024, Hasyim Ashari menyatakan sesungguhnya penyelenggara lebih siap pada Pemilu 2019 yang lalu. 

"Karena keserentakan Pemilu 2019 yang lalu adalah keserentakan rezim yang pertama kali antara pilpres dan pileg dengan 5 surat suara," jelas Hasyim Ashari. 

Dia berpendapat Pemilu 2024 bukanlah Pemilu serentak yang pertama kali. 

"Persolaan yang sering timbul pada pemilu yaitu politik uang, politik identitas dan lainnya menjadi catatan kita bersama sehingga untuk upaya meminimalisir nya tidak hanya ada pada KPU dan Bawaslu tapi menjadi tanggungjawab bersama dan kuncinya adalah mewujudkan keadilan pemilu bersama seluruh stakeholder termasuk JaDI," pungkasnya. 

Hadir dalam Temu Nasional JaDI ini mantan Anggota KPU 2012-2017 yaitu Ida Budhiati, Sigit Pamungkas, Arief Budiman, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay dan Juri Ardiantoro serta Anggota Bawaslu 2012-2017 yaitu Muhammad, Nasrullah, Nelson Simanjuntak.

Juga hadir Anggota KPU 2017-2022 yaitu Pramono Ubaid, Ilham Saputra, Evi Novida Ginting Manik dan Arief Budiman serta Anggota Bawaslu 2017-2022 yaitu Mochamad Afifuddin danFritz Edward Siregar.

Serta seluruh mantan penyelenggara KPU dan Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.