Notification

×

Iklan

Iklan

Pedagang Mengeluh, Sudah 2 Tahun Revitalisasi Pasar Tradisional Balige Belum Selesai

16 Jan 2022 | 12:42 WIB Last Updated 2022-01-16T05:42:13Z



TOBA.GREENBERITA.com- Asosiasi Pedagang Balige mempertanyakan lambatnya penyelesaian Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Hingga memasuki tahun 2022 namun tak kunjung selesai,  dan seharusnya selesai sesuai dengan kontrak diakhir tahun 2021 yang lalu.


Hal ini menimbulkan keresahaan para pedagang yang menilai perusahaan penyelesaian Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige terkesan tidak profesional dalam penyelesaian revitalisasi bangunan tersebut.


Liputan Greenberita, situasi Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige tampak masih proses pengerjaan dan alat berat masih ada di lokasi seakan tak kunjung selesai pekerjaannya.


Perwakilan Asosiasi Pedang Balige, Kardiman Pardede menilai revitalisasi pasar tradisional ini tidak akan selalesai hingga pertegahan tahun 2022 nantinya.


"Padahal sebelumnya para pedangang telah keluar dari pasar tradisional Balairung Balige pada bulan September 2020, namun sesuai dengan papan proyek bahwa pekerjaanya sekitar 15 bulan dan seharusnya telah selesai pada akhir tahun 2021," jelas Kardiman Pardede ketika dikonfirmasi greenberita pada Sabtu, (15/1/2022).


Para pedagang di Balige pun kecawa dengan keterlambatan penyelesaian Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige.


"Membuat dagangan kami sepi dengan pembeli dan pendapatan pun sangat jauh berkurang,“ tambah Kardiman.


Akibat keterlambatan penyelesaianan Proyek Revitalisasi Pasar Trandisional Balairung Balige ini, para pedang setelah dipindahkan sebagian terpaksa menyewa ruko yang harganya hingga puluhan juta rupiah.


"Sangatlah jauh tambahan biayanya dari sebelumnya dimana jika berjualan di dalam Balairung Balige hanya membayar restribusi saja per tahunya," keluh Kardiman.


Menanggapi keluhan dari masyarakat ini, Pemerintah Kabupaten Toba melalui Asisten II Sahat Manullang yang membidangi pemebangunan menyampaikan rasa perihatian pemerintah di karenakan hingga saat ini Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige hingga saat ini belum dapat di rasakan oleh masyarakat setelah dibangun akibat belum rampung penyelesaiannya.


Awalnya ketika Pemerintah Kabupaten Toba sosialisasi dengan pihak kontraktor berjanji dapat diselesaikan pada akhir bulan Desember 2021, namun hingga saat ini yang telah memasuki awal tahun 2022 belum juga dapat diselesaikan pihak kontraktornya.


"Kita juga sangat khawatir bahwa ini nantinya akan menimbulkan gejolak kepada para pedagang yang hingga saat ini belum dapat merasakan manfaat dari Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige yang tak kunjung selesai hingga saat ini," ungkap Sahat Manulang.


Namun Pemerintah Kabupaten Toba telah melakukan sosialisasi terhadap pihak kontraktornya agar segera dapat menyelesaikan Proyek Revitalisasi Balairung Balige ini dan pihak kontraktor telah berjanji akan menyelesaikanya pada tanggal 19 Januari 2022.


"Akan tetapi jika kita lihat di lapangan hingga saat ini pihak kontraktor tidak memungkinkan menyelesaikanya sesuai janji mereka," jelas Sahat.


Sahat Manulang juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Toba bukan sebagai pengguna anggaran karena berasal dari APBN.


"Untuk saat ini kita hanya dapat mengawasi pekerjaan yang di lakukan oleh pihak kontraktornya sudah sejauh mana tingkat penyelesaianya," tambah Sahat Manulang.


Pemerintah Kabupaten Toba juga berharap agar Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige segera di selesaikan, karena saat ini para pedagang telah tersebar kemana-mana yang akan menimbulkan penataan Kota Balige nantinya menjadi semrawut.


(Gb--boedoet)