Seorang Ibu Hami Tua Mengamuk di Pelabuhan Simanindo, (27/11/2021)
SAMOSIR, GREENBERITA.com - Seorang Ibu yang mengaku Boru Manik mengamuk di Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir pada Sabtu, 27 November 2021.
Ibu yang tampak sedang hamil tua ini mengamuk karena merasa dicurangi oleh petugas di Pelabuhan Simanindo.
"Saya sudah sejak pukul 6.30 Wib mengantri di pelabuhan ini dengan mengikuti aturan, tapi kenapa tiba-tiba seenaknya ada mobil masuk ke lokasi pelabuhan tanpa mengikuti antrian," ujar Ibu Boru Manik bermandar putih tersebut.
Akibat antrian nya diambil-alih mobil lain, sehingga 2 dari 3 mobil rombongan nya tidak bisa masuk antrian kedalam Ferry yang harusnya berangkat pukul 09 Wib.
"Jangan karena kami pakai mobil pickup dan penampilan kami seperti ini seenaknya antrian kami dilangkahi," ujar Ibu ini dengan emosional nya.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Manager Pelabuhan Simanindo-Tigaras, Jongguran Sialagan mengaku tidak mengetahui masalah tersebut karena tidak sedang berada di Pelabuhan Simanindo.
"Saya tidak tau itu, coba konfirmasi kepada penumpang tersebut dan petugas yang ada disitu (pelabuhan Simanindo, red), ya terserah," ujar Jongguran Sialagan.
Menurutnya, bila kejadian itu benar, hal itu sudah melanggar aturan kecuali untuk prioritas seperti Bupati, Kapolres, Kajari atau mobil ambulance.
"Bila memang itu bukan mobil prioritas atau ambulance, itu adalah pelanggaran," jelasnya tanpa mau menyebutkan sanksi apa yang akan diberikan.
"Win win solution aaja," jawapnya sekenanya.
Ketika dikonfirmasi kenapa sebagai Manager Pelabuhan Simanindo-Tigaras, Jongguran jarang terlihat di Pelabuhan ditengah banyaknya keluhan para penumpang tentang pelayanan, Jongguran mengaku itu bukan urusan wartawan.
'Kantor saya ada di Pelabuhan Tigaras dan Itu bukan urusan mu sebagai wartawan, saya tidak kenal anda dari mana," pungkas Jongguran Sialagan kepada jurnalis Greenberita yang sebelumnya telah mengenalkan identitasnya.
Pengamatan wartawan di lapangan, hanya satu KMP Ferry SUMUT yang beroperasi karena satu sedang rusak sejak Agustus 2021 dan sampai saat ini belum diperbaiki.
"Kita sangat kecewa dengan pelayanan hanya dengan satu kapal Ferry saja beroperasi, kami lama kali menunggu, di tambah lagi ada antrian dua trip dari Pertamina sehingga memperlama kali," ujar seorang penumpang yang tidak bersedia disebutkan namanya.
(GB-ferndt01)