Notification

×

Iklan

Iklan

Penebangan Pohon Marak di Samosir, Ria Gurning: Stop Pengrusakan Lingkungan

19 Okt 2021 | 10:41 WIB Last Updated 2021-10-19T03:52:14Z




SAMOSIR, GREEN BERITA.com -
Penebangan pepohonan marak di Samosir dan dikhawatirkan terjadi kerusakan lingkungan sehingga menurunkan minat wisatawan ke destinasi wisata prioritas nasional ini.


Menyikapinya, Pegiat Sosial, Budaya dan Perempuan Kabupaten Samosir, Ria Gurning menyesalkan maraknya penebangan pohon oleh segelintir orang yang mementingkan kepentingan pribadinya saja.


"Sedih mendengarnya masih ada penebangan pohon. Pohon pohon yang merupakan sumber kehidupan dan penghidupan makhluk hidup itu harus ditebang dan akibatnya hutan pun gundul," kata Ria Gurning Senin(18/10/2021).


Ria mengaku, meski kawasan yang dilakukan penebangan itu merupakan milik pribadi, akan tetapi seharusnya penebangan pohon untuk sementara ini harus dihentikan oleh pemerintah daerah dengan tujuan menjaga ekosistem. "Semua ada aturannya, tidak serta sesuka hati melakukan penebangan, dan Pemerintah Kabupaten Samosir harus tegas menghentikan penebangan penebangan pohon," tambah Ria. 


Selama kurun waktu dua bulan dimulai sejak bulan September dan Oktober, Ria mengaku, bersama Komunitas Samosir Peduli Sesama (KSPS) telah mencanangkan penanaman pohon sebanyak 6000 ribu pohon mulai dari pohon keras dan pohon buah dan ditanam di seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten Samosir.


"Kami melihat hutan hutan di Samosir sudah banyak yang gundul. Dan, dari KSPS bersama kelompok tani telah tertanam 6000 batang pohon selama dua bulan ini," tambahnya.


Bahkan, untuk mendukung program Samosir kembali hijau, ia akan terus meminta Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Utara agar menyediakan bibit bibit pohon yang nantinya akan ditanam secara terus menerus di Samosir. Sehingga, Samosir kembali hijau dan hutan hutan yang gundul dikembalikan keasrinya.


Hal yang sama disampaikan, Mangaliat Simarmata yang merupakan warga Samosir yang tinggal di Kota Medan..


Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Samosir harus tegas menghentikan penebangan pohon untuk sementara ini. Pasalnya, dikuatirkan cuaca yang ekstrim, sebentar panas dan sebentar lagi hujan dikuatirkan akan mengundang bencana alam, seperti longsor dan banjir bandang yang membahayakan keselamatan, jika hutan-hutan di Samosir terus digunduli.


Sebelumnya, terkait dugaan maraknya penebangan kayu di Desa Marlumba, Kecamatan Simanindo yang videonya viral di berbagai group WhatsApp, pihak UPT Kehutanan Kabupaten Samosir masih berkordinasi dengan pihak UPT KPH di Dolok Sanggul.


"Kami belum bisa  memastikan lokasinya. Apakah ini merupakan lokasi yg telah dilakukan verifikasi kayu budidaya oleh dinas kehutanan provsu diwaktu yang lalu, sebentar saya konfirmasi. Terima kasih informasinya bang," ujar Kepala UPT Samosir, Haritua Siregar belum lama ini. 


(GB-fres11)