Notification

×

Iklan

Iklan

Kejam, Fandi Dijemput dan Dianiaya Lalu Dibuang ke Hutan Tanah Karo

5 Okt 2021 | 20:26 WIB Last Updated 2021-10-05T13:26:07Z

 Korban (Fandi Wahyudi) mengalami luka berat pada bagian wajah setelah dianiaya dan dibuang ke hutan di Tanah Karo. (Foto: Handout)

SAMOSIR, GREENBERITA.com
|| Sial kali nasib yang dialami pemuda bernama Fandi Wahyudi (22) ini.


Dijemput dari Warnet, Fandi mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh dua orang berinisial A dan D. 


Akibat kejadian itu, 

warga Dusun III Desa Lantasan Lama, Kecamatan Patumbak ini mengalami luka berat pada bagian wajah. 


"Di lokasi penganiayaan, anak saya dipukul dan ditendang pelaku. Mata kirinya dipukul pakai kayu sampai  mengeluarkan darah. Tulang pipi kanannya juga retak," ucap ibu korban, Khairunnisa kepada wartawan melalui sambung telepon pada Selasa, 5 Oktober 2021.


Menurut Khairunnisa, peristiwa yang menimpa putranya itu terjadi pada Jumat 1 Oktober 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. 


Malam itu, Fandi dijemput oleh terduga pelaku dari Warnet Milano di daerah Patumbak. Kemudian ia dibawa ke kawasan Pantai Kasan, Deliserdang menumpangi mobil berwarna hitam. 


"Di sanalah anak saya dipukul dan ditendangi mereka," katanya. 


Setelah merasa puas, lanjutnya, mereka kembali membawa anaknya menuju Tanah Karo. Dia lalu dibuang di pinggir hutan yang jauh dari pemukiman warga. Jelang subuh korban baru bisa berjalan untuk mencari pertolongan.


Setelah berjalan beberapa kilometer, korban akhirnya menemukan gubuk yang didiami satu keluarga. 


"Anak saya minta tolong dipinjamkan hape agar bisa menelepon. Begitu tau di mana keberadaannya, kami langsung menjemputnya," kenangnya. 


Ketika disinggung apa pemicu sehingga anaknya mendapat perlakuan tak manusiawi itu, perempuan paruh baya itu belum dapat menjelaskan. Sebab, anaknya masih menjalani perawatan medis. 


"Belum tau pasti penyebabnya apa. Ini kami lagi buat laporan," ungkapnya minta izin mengakhiri keterangan. 


Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kepolisian Sektor Patumbak, AKP Neneng Armayanti juga membenarkan kejadian yang dialami Fandi Wahyudi. 


Namun, ia mengatakan bahwa perkara itu bukan ditangani oleh pihaknya. 


"Soal itu memang ada. Cuma, kalau gak salah laporannya ke Polsek Biru-biru," ujarnya. 


Menurut AKP Neneng, saat ini korban sudah dirawat di RSU Sembiring, Kecamatan Delitua. Dia mengaku ikut mendalami kasus tersebut meskipun laporannya di Polsek lain. 


"Dia (korban) kan warga Patumbak. Jadi kita suruh anggota untuk mencari tau," katanya. 


(gb-fadly15)