Notification

×

Iklan

Iklan

Dalam 2 Bulan Kapolres Samosir Tangkap 8 Pejudi dan Razia Prostitusi, Kok di Demo?

6 Okt 2021 | 21:51 WIB Last Updated 2021-10-06T14:51:58Z


Oleh Bungaran Sitanggang, SH., MH


Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon oleh banyak pihak dinilai telah berhasil memberantas judi di Samosir. 


Bahkan tidak kurang dari dua bulan terakhir, perwira 2 melati ini berhasil menangkap penjudi termasuk bandarnya. 


Ketegasan Kapolres Samosir ini layak diacungi jempol dan diapresiasi oleh masyarakat Samosir. 


Dan saat ini penyidik Kepolisian Samosir bahkan sedang sibuk-sibuknya memberantas judi maupun prostitusi di Samosir.


Namun anehnya belakangan ini Kapolres Samosir, yang terus berupaya bertindak tegas terhadap penyakit masyarakat ini konon kabarnya akan di Demo pada Jumat, 8 Oktober 2021 yang mengaku berasal dari Aliansi Mahasiswa Samosir (AMS) dengan tuntutan agar Kapolres Samosir dicopot dari jabatannya.


Alasan pendemo yang menurut undangan di media sosial tercatat sebagai koordinator lapangannya bermarga Gultom ini adalah menduga Kapolres Samosir membiarkan permainan judi dan prositusi di Samosir.


Padahal sebaliknya berita yang beredar, sang Kapolres Samosir ini sudah banyak berbuat untuk menegakkan kambtibmas di Samosir dan menertibkan judi dan prostitusi serta menutup kafe di masa pandemi ini melalui operasi yustisi yang bersinergi dengan aparat Pemkab Samosir dan TNI.


Sehingga patut dipertanyakan alasan hukum apa lagi yang mau dibuat mendemo Kapolres Samosir untuk dicopot dengan prestasinya itu?


Adakah unsur politik didalamnya? Semoga tidak sampai sejauh itu. Jika itu terjadi maka pertanyaan berikutnya, kapan Samosir bisa di Bangun dengan konflik yang tak pernah usai ini?


Akibatnya tentu rakyat Samosir yang jadi korban kedepannya karena para elite politik terus berkonflik.


Secara pribadi, saya berharap Kapolda Sumatera Utara diminta untuk jeli dalam menyikapi persoalan ini. Sebab jika betul judi masih ada, tentu tidak lah semudah itun membalikkan tangan memberantasnya sampai ke titik nol, namun upaya yang terus menerus telah dilakukan perwira batak melati muda ini.


Kita juga berharap masyarakat Samosir harus turut setidaknya memberikan informasi yang valid kepada Polres Samosir agar petugas kepolisian segera melakukan tindakan tegas dan terukur.


Sebagai putera asli kelahiran Samosir, saya berharap semua pihak dapat menahan diri dari konflik yang merugikan rakyat dan sebaliknya bersama bergandengan tangan membangun Samosir dan melupakan perbedaan pilihan politik pada pilkada yang lalu.


Sekali lagi saya sampaikan teruslah bekerja melayani rakyat Kapolres Samosir menerapkan Polisi Presisi.

Bravo Kapolres Samosir.


(Penulis adalah seorang jurnalis senior dan advokat di Jakarta)