Notification

×

Iklan

Iklan

Bertemu Wamen Perdagangan, Vandiko Gultom Minta Revitalisasi Pasar di Samosir

16 Okt 2021 | 22:19 WIB Last Updated 2021-10-16T15:19:48Z

Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menyampaikan usulan proposal pembangunan Revitalisasi beberapa pasar di Samosir, Sabtu (16/10/2021).

SAMOSIR, GREENBERITA.com || 
Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan RI Dr Jerry Sambuaga di Geosite Sipinsur, Desa  Paerung Kabupaten Humbahas, Sumatera pada Sabtu, (16/10/2021).


Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Anggota DPR RI Lamhot Sinaga ini, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom secara khusus meminta permohonan pembangunan dan revitalisasi pasar.


"Kami berharap Bapak Wamen Perdagangan Dr Jerry Sambuaga dapat mendukung pembangunan revitalisasi pasar di Kabupaten Samosir," ujar Vandiko Gultom.


Secara khusus, Vandiko Gultom langsung menyampaikan permohonan revitalisasi pasar di Kecamatan Onanrunggu, Kecamatan Simanindo.


Untuk menampung hasil pertanian para petani dengan harga yang tinggi dan terhindar dari para tengkulak, Bupati Samosir juga secara khusus meminta diterapkannya program dan pembangunan Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Samosir.


"Dan terakhir Pak Wamen, kami memohon dilakukannya percepatan serah terima Pasar Pangururan yang telah lama selesai dibangun oleh Kemendag kepada Pemkab Samosir," ujar Vandiko Gultom sembari menyerahkan surat permohonan dan proposal secara langsung.

Wamen Perdagangan RI Jerry Sambuaga dan Anggota DPR RI Lamhot Sinaga usai berbincang dengan Bupati Samosir Vandiko Gultom

Mendapati permintaan khusus Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, Wamendag Jerry Sambuaga mengapresiasi tingginya pergerakan Bupati Samosir untuk terus bersinergi kepada pemerintah pusat dalam pembangunan daerahnya.


"Saya mengapresiasi gigihnya Bupati Samosir yang masih muda ini untuk mendorong pembangunan ke daerahnya, karenanya saya mengundang Pak Vandiko Gultom serta dinas perdagangan untuk segera datang ke kementrian perdagangan untuk singkronisasi program pembangunan revitalisasi pasar tradisional," ujar Vandiko Timotius Gultom.


Terkait tentang penerapan program pembangunan SRG di Samosir dengan gamblang Wamen Jerry Sambuaga menyampaikan kegunaannya.


Bahwa Program SRG dapat menjadi peluang besar bagi para petani dan juga pedagang pengepul untuk meningkatkan kegiatan bisnisnya. 


"Pedagang pengepul dan petani dapat bekerja sama dengan membentuk kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan) dan membeli hasil panen anggotanya untuk disimpan di gudang SRG," jelas Jerry.


Selanjutnya, resi gudang yang diterbitkan pengelola gudang SRG dapat diagunkan di bank untuk mendapatkan pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 


Pembiayaan yang diperoleh dapat digunakan sebagai modal usaha untuk membeli produk pertanian kembali. 


Setelah harga membaik, komoditas yang disimpan di gudang SRG dapat dikeluarkan dan dijual kembali. 


"Dalam skema kerja sama ini, sebagian keuntungan yang diperoleh petani dan pedagang pengepul dari selisih harga pembelian dari poktan/gapoktan dengan harga penjualan pada saat harga tinggi dapat diberikan kembali kepada petani sebagai keuntungan bersama," jelas Jerry Sambuaga.


Menurutnya, kerja sama tersebut tentunya akan lebih menguntungkan kedua belah pihak. Selama ini, permasalahan klasik yang dihadapi para petani Indonesia pada umumnya adalah keterikatan dengan sistem ijon. 


Pada sistem ijon, petani sudah menerima uang dari pedagang pengepul atau pelaku usaha yang kemudian digunakan petani untuk modal kerja atau memenuhi kebutuhan hidup sebelum panen tiba. 


Sebagai konsekuensinya, petani harus menjual hasil panennya kepada pedagang pengepul dengan harga yang ditentukan pedagang pengepul tersebut. 


Sehingga petani tidak memiliki posisi tawar yang baik dan tidak bisa menikmati hasil usahanya secara optimal.


Tambah Jerry, keberadaan para tengkulak sulit dan bahkan tidak bisa dihilangkan. 


"Hal ini karena peran dan jasa pengepul membantu petani untuk memperoleh modal kerja dengan cepat. Secara psikologis, hubungan antara tengkulak dan petani juga sudah sangat dekat," pungkasnya.


Sementara itu, terkait kehadiran program SRG, Lamhot Sinaga berharap dapat dinikmati masyarakat khususnya petani.


"Apalagi untuk petani tanaman jagung, kawasan Danau Toba dapat menjadi sentra pertanian jagung, tentunya dengan SRG, petani mendapatkan harga yang tinggi dan tidak dipermainkan tengkulak," tegasnya.


Hadir dalam acara tersebut Bupati Simalungun Radopo Sinaga, Sekda Humbahas Tonny Sihombing, Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag RI Iqbal Shofwan.


(Gb-ferndt01)