Notification

×

Iklan

Iklan

STKS Samosir: RSUD Hadrianus Stop Diskriminasi Terhadap Pasien Petani dari BPJS

25 Sep 2021 | 12:40 WIB Last Updated 2021-09-25T05:40:39Z

Narisa Simanjuntak, seorang petani dari Kecamatan Ronggurnihuta

SAMOSIR, GREENBERITA.com || 
Para petani Samosir yang bergabung dalam Serikat Tani Kabupaten Samosir (STKS) berkumpul dan berdiskusi merayakan Hari Tani ke-76 di Puro Coffe and Resto di Kompleks Kantor Praeses HKBP Distrik VII Samosir, Pangururan pada Jumat, 24 September 2021.


Momentum lahirnya UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UU PA) yang berisikan prinsip-prinsip dasar bagi pemerintah dan rakyat untuk menjalankan reforma agraria serta berdasarkan Kepres No.169 Tahun 1963 ditetapkan bahwa 24 September sebagai Hari Tani Nasional.


Didampingi KSPPM, STKS mengundang para jurnalis untuk berdiskusi dan menyampaikan persoalan yang terjadi ditengah para petani Samosir saat ini.


Isu kelangkaan pupuk dan teknologi pertanian, kesehatan serta isu pendidikan dan bibit serta irigasi menjadi topik-topik diskusi yang disampaikan para petani yang hadir sebagai pembicara.


Dibidang kesehatan, STKS menyatakan ada masyarakat Palipi yang tidak bisa di vaksin karena alasan kesehatan, ketika dia hendak berobat ke RS, dia ditolak karena tidak memiliki surat vaksin. 


"Padahal para Disabilitas mengalami kesulitan untuk hadir di tempat vaksin," ujar Narisa Simanjuntak, seorang petani dari Kecamatan Ronggurnihuta.


Dia juga menyinggung Program Jaminan Kesehatan Daerah di Kabupaten Samosir di APBD Samosir 2020 yang mencapai anggaran 3,4 Miliar rupiah.


"Tentunya dengan anggaran yang cukup besar ini dapat dirasakan oleh masyarakat petani Samosir sebagai penerima bantuan iuran. Untuk itu  diharapkan agar Pemkab Samosir menambah peserta BPJS KIS di APBD 2022 dan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat Desa, Kecamatan dan RS Umum Daerah," harap Narisa Simanjuntak.


Perempuan yang aktif di STKS ini meminta manajemen RSUD Hadrianus Sinaga menghentikan tindakan diskriminasi terhadap pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS.


"Stop tindakan diskriminasi terhadap peserta BPJS dengan lebih mengutamakan pelayanan terhadap pasien mandiri, karena BPJS juga dibayar negera dari pajak rakyat," ujar Narisa Simanjuntak.


Sebelumnya diberitakan STKS Samosir minta momentum Peringatan HTN ini membawa semangat perubahan nasib kaum tani dengan penyediaan tanah bagi petani. 


"Kami akan tetap bertekad untuk berjuang dan meningkatkan peran petani di semua bidang secara teroganisir dalam Serikat Tani Kabupaten Samosir (STKS), yang merupakan kelanjutan dari Organisasi Forum Petani Samosir Sekitarnya (Fortase) yang didirikan pada 18 April 2005 di tengah-tengah semangat perubahan yang bercita-cita untuk mewujudkan Petani Mandiri, Sejahtera dan Berdaulat," ujar Ketua STKS Samosir, Esbon Siringoringo.


"Kami berharap agar para petani yang menjadi profesi terbanyak yaitu sekitar 80 persen di Samosir mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan kami,"' tambahnya.


Hadir dalam kegiatan tersebut Angel Manihuruk dari KSPPM, Zefri Siboro, Jonter Simbolon, Tiurina Simbolon, Kaslem Situmorang, Paler Sitanggang, Nurita Simbolon, Narisa Simanjuntak dari STKS dan Pdt Samuel Sihombing dari Puro Coffe and Resto.


(GB-ferndt01)