Notification

×

Iklan

Iklan

Misi 100 Hari, Wabup Samosir Fasilitasi Pengukuhan Lembaga Adat dan Budaya

3 Agu 2021 | 16:11 WIB Last Updated 2021-08-03T09:46:33Z

Wabup Samosir Martua Sitanggang Saksikan Pelantikan Lembaga Adat Sitolu Hae Horbo dan Siualu Tali

SAMOSIR, GREENBERITA.com - Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang menghadiri pelantikan dan pengukuhan Lembaga Adat dan Budaya di Wilayah Bius Sitolu Hae Horbo di Desa Sabungan Nihuta dan Huta Tinggi Kecamatan Pangururan serta Lembaga Adat dan Budaya Bius Siualu Tali Desa Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta di Halaman SD Sabungan Nihuta pada Selasa, 3 Agustus 2021.


Pembentukan Lembaga Adat dan Budaya yang difasilitasi oleh Pemkab Samosir melalui Dinas Budaya & Pora ini adalah bagian 100 hari lerj5 Bupati dan Wabup Samosir yang bertujuan untuk meningkatkan peran lembaga adat yang masih hidup di masyarakat melalui wadah formal yang memiliki struktur kepengurusan.

Dalam sambutannya, Wabup Samosir Martua Sitanggang menyatakan lembaga adat harus berperan mengayomi rakyat dengan dukungan kepala desa setempat.


"Dengan peranan lembaga adat, persoalan lokal seperti pertikaian warga terkait apapun itu dapat terlebih dahulu diselesaikan di Desa dan tidak langsung ke ranah hukum," ujar Martua Sitanggang.


Terkait penyeragaman adat dimasing-masing lingkungan bius seperti Sitolu Hae Horbo dan Siualu Tali serta Samosir secara umum perlu segera dilakukan sesuai dengan kebiasaan adat setempat yang telah tumbuh sebelumnya.


Lembaga Adat Sitolu Hae Horbo dan Siualu Tali Dilantik Oleh Kepala Desa Ronggurnihuta, Huta Tinggi dan Sabungan Nihuta.


"Dengan adat khas yang sama seperti dalam pesta adat Mangokkal Holi, menjadi sebuah kekayaan budaya yang dapat dijual kepada para wisatawan," harap Martua Sitanggang.


Mantan Kadis PU Kota Jambi ini juga menyatakan persolan tanah wilayat khususnya hutan register dapat dikuasai masyarakat petani.


"Lahan pertanian secara luas masih terkendala karena persoalan tanah wilayat serta hutan lindung menjadi sebuah perjuangan kita kedepan karena mayoritas penduduk Samosir adalah pertanian," pungkas Martua Sitanggang.


Sementara itu, Kepala Dinas Budaya Pora, Waston Simbolon menyatakan bahwa fasilitasi lembaga adat yang mempunyai peranan penting ditengah warga Samosir ini telah dilaksanakan sejak Juni 2021.


"Dengan mendudukkan dan memberdayakan para kepala adat, pemangku adat tertua, pemuka-pemuka adat lainnya dalam menunjang kelancaran pembangunan kemasyarakatan dan pemajuan kebudayaan sebagai identitas suatu s uku maupun bangsa," tegas Waston Simbolon.


Kedepannya pembentukan lembaga adat dan budaya di Samosir dengan berbasis wilayah bius yang masih hidup dan berakar menjadi sasaran Dinas Budaya Pora Samosir sehingga dapat menjadi tatanan sosial masyarakat adat itu sendiri.


"Sehingga dengan pemberdayaan lembaga adat dan budaya di Samosir dapat menjaga nilai nilai sosial dan ketertiban masyarakat berdasarkan hukum adat serta dapat menyelesaikan sengketa adat istiadat berdasarkan adat yang berlaku dan dapat menjadi mitra kerja pemerintah," pungkas Waston Simbolon.


Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Khusus Bupati Samosir Bidang Budaya Pahalatua Simbolon, Anggota DPRD Samosir Jonner Simbolon dan Batahan Siringoringo, Kadis Bapenda Hotraja Sitanggang, Kadis Koperindag Vikbon Simbolon,
Camat Pangururan Beresman Simbolon, Camat Ronggurnihuta Sitor Silalahi, Sekretaris Dinas Kominfo Saut Manihuruk, Kades Sabungan Nihuta Master Naibaho , Kades Ronggurnihuta Jonner Hasoloan Naibaho, Kades Huta Tinggi Pargaulan Silalahi.

(Gb-ferndt01)

(Gb-ferndt01)