Notification

×

Iklan

Iklan

Pansus Covid DPRD Sumut: Jangan Karena Wisata Dibuka, Samosir Zona Merah

20 Agu 2020 | 17:17 WIB Last Updated 2020-08-20T10:18:48Z
Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir pada Rabu 19 Agustus 2020 di Aula Kantor Bupati Samosir
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Guna menggali pengalokasian dana Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 serta permasalahan daerah terkait penanganan Covid-19, Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir pada Rabu 19 Agustus 2020 di Aula Kantor Bupati Samosir, Pangururan, Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Ketua Pansus DPRD Sumatera Utara, Akbar Himawan Buchari mengingatkan Pemkab Samosir agar jangan sampai karena dibukanya kembali objek wisata, Kabupaten Samosir menjadi zona merah pandemi Covid-19.

"Yang dikatakan Pak Sekda, bahwa Kabupaten Samosir sudah membuka objek wisata. Terkait hal itu memang dari peraturan yang dibuat terkait new normal sudah memenuhi syarat karena kabupaten Samosir ini adalah Zona Hijau. Tapi kedepan kita ingin bersama ingatkan, jangan sampai dengan dibukanya kembali pariwisata, menjadikan Samosir menjadi Zona merah," tegas Akbar.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Samosir Jabiat Sagala mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir sudah membuka seluruh objek wisata yang ada di Samosir.

"Mulai tanggal 29 Jui lalu, bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir sudah membuka seluruh objek wisata yang ada di kabupaten Samosir, baik itu yang dikelola oleh pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta untuk wisatawan nusantara" jelas Jabiat Sagala.

Dia juga menyampaikan laporan tentang penanganan Kondisi Covid-19 di Samosir .

"Kami ingin menyampaikan laporan singkat tentang kondisi Covid-19 di Kabupaten Samosir, hingga saat ini kita berada pada zona hijau. Dulu sempat ada yang terkonfirmasi Covid-19 1 (satu) orang petugas PPS, langsung kita rujuk ke Rumah Sakit tarutung dan setelah kurang lebih seminggu sudah kembali" ujar Jabiat Sagala

Selanjutnya, Ketua Pansus Covid-19 DPDR Sumut Akbar Hilmawan juga mempertanyakan tentang jaring pengaman Sosial (JPS).

"Karena kegiatan ekonomi masyarakat sudah dibuka kembali, apakah masih dibutuhkan jaring pengaman Sosial. Karena kami tadi liat pasar-pasar sudah dibuka, tapi tak memperhatikan protokol kesehatan pak," sebut Akbar.

Anggota Pansus DPRD Sumut Tuahman Purba juga menyampaikan sejumlah pertanyaan beserta kritikan. Persoalan warga yang nilainya banyak tidak pakai masker di Samosir menurut dia termasuk tanggung jawab Dinas Kesehatan Samosir. "Sama seperti tadi waktu saya lihat ketika kami lewat, aku banyak melihat warga tak pakai masker. Nah, ini kebijakan strateginya di dinas kesehatan. Jangan sampai timbul klaster baru. Harus diantisipasi, kalau tidak lonjakan akan tiba-tiba meningkat," ujar Tuahman. 

Selain itu anak sekolah yang penglihatannya belum maksimal menerapkan protokol kesehatan ikut dikritiknya. 

"Saya juga tadi lihat di jalan anak-anak sekolah tak pakai masker, kami tanya. Enggak apa-apa, karena kami di kampungnya katanya pula ke kami. Memang betul, tapi kan antisipasi yang perlu," sebut Tuahman tegas.

Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 Mahler Tamba menyatakan terkait alokasi penggunaan belanja tidak terduga (BTT) (Non Refocusing) tahap I.

"Alokasi penggunaan belanja tidak terduga (BTT) (Non Refocusing) tahap I terhitung tanggal 17 sampai 31 maret 2020 dengan 3 sasaran prioritas yaitu penanganan kesehatan dan hal-hal yang terkait kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial dan lain-lain sebesar Rp. 1. 880.621.425, realisasi Rp. 944.050.768, dan sisa Rp 944.050.65," jelas Mahler.

Kegiatan ini dihadiri Asisten I Mangihut Sinaga, kepala dinas kesehatan Nimpan Karo-Karo, Direktur RSUD Hadrianus Sinaga Friska Situmorang, Sekdis  Pariwisata Ningar Sinaga, Sekretaris BPKAD Basron Sitanggang, kadis Pendidikan Rikardo Hutajulu, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Sumut Akbar Himawan Buchari beserta rombongan, dan Insan Pers.

Terpisah, melalui press rilisnya Dinas Kominfo Samosir menyatakan bahwa sesuai data Satgas Penanganan Covid-19 Samosir, pada Rabu, 19 Agustus 2020 ditemukan pasien terkonfirmasi Covid-19 dan 1 pasien suspek covid-19

Adapun pasien terkonfirmasi Covid-19, inisial JS, warga Desa S Kecamatan Ronggur Nihuta dirawat di RSU H Adam Malik Medan.

"Data Rabu (19/8/20220), di Samosir ada suspek 1 orang dan terkonfirmasi covid-19 1 orang," jelas Rohani Bakara.

Karenanya, Rohani meminta kepada masyarakat Samosir dan pelaku usaha wisata dan sekitar objek-objek wisata agar tidak abai dengan protokol kesehatan dan tetap pakai masker. "Sering cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, dan jaga jarak interaksi," pinta Rohani yang juga juru bicara Covid-19 di Samosir.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Samosir dr. Nimpan Karo-karo mengatakan bahwa pasien terkonfirmasi Covid-19 di Samosir adalah pasien yang telah dirujuk sebulan lalu ke RS Adam Malik Medan dengan diagnosis CA Gaster.

"Dari Samosir beliau belum terkonfirmasi Covid-19 dan dirujuk ke Medan dengan diagnosis CA Gaster dan setelah sebulan di Medan beliau terkonfirmasi Corona," ujar Nimpan ketika dikonfirmasi tagar pada Kamis, 20 Agustus 2020.

Namun Nimpan membantah ada suspek Covid-19 terbaru selain warga Samosir yang kini dirawat di RS Adam Malik. "Data Dinas Kesehatan Samosir hanya itu saja," tegas Nimpan.

(gb-elim09)