Notification

×

Iklan

Iklan

Penduduk Ber-KTP Bekasi Asal Samosir Tewas Korban Covid-19 di Medan

25 Jun 2020 | 16:18 WIB Last Updated 2020-06-25T09:32:57Z
gambar adalah ilustrasi
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Seorang penduduk beridentitas KTP Bekasi asal Samosir dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia di RS.Murni Teguh Medan pada Rabu, 23 Juni 2020.

RG seorang perempuan berusia 26 tahun dan belum menikah, pulang dari Bekasi ke tempat keluarganya di Kabanjahe pada 30 Mei 2020 dan beberapa hari kemudian mengalami sakit dan sempat dirawat dirumah keluarganya di Kabanjahe.

Pernyataan ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Samosir dr. Nimpan Karo-karo ketika dikonfirmasi greenberita pada Kamis, 25 Juni 2020 melalui selulernya.

"Benar, RG adalah penduduk ber-KTP Bekasi dan asal desa HH di Kecamatan Onanrunggu, Samosir. Kedua orangtuanya adalah penduduk desa tersebut," ujarnya.

Menurut Nimpan, akibat penyakitnya yang semakin parah kemudian dibawa ke RS. Evarina Kabanjahe pada tanggal 20 Juni 2020 lalu.

"Mendapati anaknya sakit, bapaknya datang ke Kabanjahe menjenguk dan merawat korban, lalu bapaknya pulang ke Samosir pada 30 Mei 2020 dan digantikan mama serta eda korban dan membawa korban ke RS. Evarina Kabanjahe dan merawatnya di rumah sakit sampai ke Medan" ujarnya.

Karena kondisinya semakin parah, korban dirujuk oleh RS. Evarina ke RS. Murni Teguh pada tanggal 22 Juni 2020 dan langsung dilakukan tes Covid-19.

"Pada tanggal 23 Juni 2020 hasilnya keluar dan positif Covid-19 tapi korban langsung meninggal dunia pada hari itu," tambahnya.

Terpisah, Camat Onanrunggu Junita Sinaga mengatakan bahwa pada saat meninggalnya korban tersiar kabar bahwa jenazah almarhum hendak dibawa keluarga ke Desa HH- Kecamatan Onanrunggu, Samosir untuk dimakamkan.

"Lalu kita bersama babinsa, pemerintah desa dan tokoh agama bersama masyarakat sekitar melakukan pendekatan kepada keluarga korban untuk tidak menguburkan di Samosir dan akhirnya keluarga yang di Medan dan Samosir dapat menerima dan menguburkannya di Simalingkar B Medan," jelasnya.

Pihak Kecamatan juga meminta Ibu dan saudara perempuan korban untuk tidak pulang dulu ke Samosir dan melakukan isolasi mandiri di Medan atau minimal melakukan rapid tes.

"Namun ternyata tiba-tiba ibu dan eda korban sudah tiba di desa HH pada subuh pagi tanggal 24 Juni 2020, masyarakat sempat takut dan akhirnya kami bersama kapus meminta keluarga korban untuk melakukan isolasi mandiri secara ketat," tambah camat perempuan satu-satunya di Samosir ini.

Ketika dikonfirmasi, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Samosir Rohani Bakara juga membenarkan meninggalnya seorang penduduk ber-ktp Bekasi asal Samosir di RS. Murni Teguh Medan.

"Benar, dan kita atensi dan mengirimkan team kesana untuk meminta keluarga melakukan isolasi mandiri dan akan melakukan rapid tes dalam waktu dekat ini," ujar Kadis Kominfo Samosir ini.

(gb-As01)