Notification

×

Iklan

Iklan

Pasien Covid ber-KTP Samosir Nyatakan Tidak Lari dari Rumah Sakit

24 Jun 2020 | 16:25 WIB Last Updated 2020-06-24T09:25:46Z
gambar hanya ilustrasi
MEDAN,GREENBERITA.com- Warga yang beridentitas Samosir dan tinggal di Medan yang dinyatakan positif Covid-19 mengaku secara sadar datang ke RS. Siti Hajar Medan dan tidak pernah melarikan diri dari rumah sakit dan saat ini telah dirawat sejak pukul 23 wib pada Selasa, 23 Juni 2020.

Pernyataan itu disampaikan AP (22), warga beridentitas asal Samosir yang dinyatakan positif Covid-19 oleh RS. Royal Prima ketika dikonfirmasi oleh greenberita pada Rabu, 24 Juni lalu melalui selulernya.

"Jadi tidak benar saya lari dari rumah sakit, malahan saya lama nunggu-nunggu didepan RS. Siti Hajar ini dan sempat membentak petugas kesehatan karena membiarkan saya lama menunggu disana" jelasnya.

AP  juga mengaku tidak punya niat untuk pulang ke Samosir karena berharap masih dapat bekerja seperti biasanya. 

"Saya hanya tidak tau dimana Siti Hajar itu, jadi saya minta untuk dijemput," tambahnya.

Setelah dijelaskan oleh petugas kesehatan bahwa dirinya sudah didaftarkan di RS. Siti Hajar dan secara etika tidak baik dilihat masyarakat bila dijemput ambulans, akhirnya AP datang sendiri dengan kendaraan ojek online ke rumah sakit tersebut.

Menurut AP, dirinya terdeteksi positif Covid-19 ketika perusahaan swasta tempatnya bekerja di Mandala melakukan tes PCR di RS. Royal Prima pada Senin, 23 Juni 2020 dengan mengambil swab dari hidung dan mulut.

"Waktu mau bekerja, perusahaan melakukan tes corona dan biasanya tes dari darah tapi sekali ini tes melalui hidung dan mulut dan waktu di tes pagi hasilnya keluar malam dan hasilnya positif," tambahnya.

Keesokan harinya AP mengaku dihubungi oleh pihak rumah sakit dan diminta untuk datang ke RS. Siti Hajar tapi AP mengaku tidak mengetahui tempatnya dan minta dijemput oleh pihak rumah sakit.

"Masa aku diminta ke rumah sakit dan melapor, kalau sudah urusan rumah sakit ya urusan mereka lah, jadi saya duduk-duduk lah diwarung disimpang pos minta untuk dijemput mereka," jelasnya.

Setelah dijelaskan oleh petugas kesehatan bahwa dirinya sudah didaftarkan di RS. Siti Hajar dan secara etika tidak baik dilihat masyarakat bila dijemput ambulans, akhirnya AP datang sendiri dengan kendaraan ojek online ke rumah sakit tersebut.

Sampai saat ini AP mengaku merasa tidak ada mengalami gejala pasien covid-19 seperti demam, flu maupun sesak nafas.

"Justru karena tekanan akibat memikirkan viral-viral ini tambah lagi isolasi ini, aku takut asam lambung ku nanti yang kambuh, nanti kalau aku mati karena asam lambung dibilang pula nanti karena corona," keluhnya.

AP berharap dapat dilakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan benar tidaknya dirinya Covid-19 karena merasa tidak mempunyai gejala atas penyakit menular mematikan ini.

"Saya mau di tes kedua di RS. Murni Teguh dan tidak diisolasi supaya dapat memastikan yang sebenarnya," pintanya.

(gb-ambros04)