Notification

×

Iklan

Iklan

Bersih dari Virus Corona, Bupati Samosir Bocorkan Rahasianya

19 Jun 2020 | 16:51 WIB Last Updated 2020-06-19T09:51:59Z
SAMOSIR, GREENBERITA.com || Jumlah pasien positif corona atau Covid-19 di Sumatera Utara terus bertambah. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, jumlah pasien hingga 14 Juni 2020 sudah mencapai 932 orang. Namun, terdapat 10 kabupaten atau kota di Sumut yang masih bebas dari virus corona. Salah satunya adalah Kabupaten Samosir.

Saat berbincang dengan Kompas.com pada Selasa (9/6/2020), Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan, kondisi geografis Kabupaten Samosir turut berdampak pada pencegahan virus corona.


Menurut dia, posisi Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba menguntungkan, karena pintu masuk ke Samosir menjadi mudah dideteksi dan diawasi. 

Ada beberapa jalur menuju Samosir. 

Pertama, melalui jalur darat dari sebelah barat, bisa dilalui dari Desa Tele, Kecamatan Harian, Desa Tomok dan Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo. Bisa juga dari Desa Tipang, Humbang Hasundutan. Sedangkan untuk jalur danau dari sebelah timur bisa melalui Onan Runggu, Nainggolan dan Palipi. 

“Semuanya kita buat penjagaan di sana. Satpol PP, TNI-Polri, petgugas kesehatan berjaga di pintu masuk itu. Semua kita ukur suhu tubuhnya dan kita cek semuanya untuk antisipasi corona ini,” kata Rapidin yang dilansir dari Kompas.com .

Menurut Rapidin, Petugas tidak segan-segan menolak mengusir atau mengarantina pendatang, apabila tidak sesuai protokol kesehatan yang sudah digariskan. "Kami laksanakan isolasi di puskesmas atau di tempat yang sudah disiapkan,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga tetap menjaga konsistensi bagi orang-orang yang datang ke Samosir pada akhir pekan maupun hari biasa.   Sebelum akhir pekan, semua kios dan semua balairung harus disemprot disinfektan. 


Para pendatang benar-benar diukur suhu tubuhnya dan akan tetap diawasi selama ada di Samosir. Seluruh obyek wisata ditutup selama pandemi. Di setiap desa juga dibuatkan portal-portal pengamanan, sehingga orang yang datang ke desa itu sudah pasti terseleksi. Tak ada yang bisa datang ke desa di masa pandemi ini. 

“Jadikan orang yang benar-benar di sini lah yang bermukim di sini,” kata dia.

Menurut Rapidin, Kabupaten Samosir memiliki banyak lansia yang rentan dan berisiko tinggi tertular virus. Dengan demikian, pencegahan harus dilakukan secara serius. Sejak merebaknya virus corona, pedagang-pedagang besar tidak boleh lagi berjualan. 

Mereka hanya diperbolehkan dengan sistem transit. “Jadi di satu tempat barangnya dilansir, orang lokal lah yang meneruskan penjualannya. Itu dilakukan sejak pertengahan Maret,” kata Rapidin.

Menurut Rapidin, pihaknya sangat berhati-hati untuk menyikapi new normal. Apalagi Samosir adalah daerah wisata yang banyak didatangi wisatwan, baik lokal maupun internasional.

Saat ini, regulasi tentang new normal sedang dibahas. Terutama untuk mereka yang datang ke Samosir. Hotel, obyek wisata maupun tempat lainnya akan membuat perlakuan berbeda. 


“Memang sempat ada penolakan, banyak banget. Tapi ini kami didukung TNI dan Polri, sehingga masyarakat akan berpikir dua kali. Tapi kalau mau konsisten dengan kesehatan ya harus begitu. 

Tidak ada ampun. Ada beberapa kapal dipulangkan langsung,” kata Rapidin. 

Terkait tindakan yang dilakukan, menurut Rapidin, selama ini ada saja masyarakat yang menanyakan dasar hukumnya. Namun, Rapidin memastikan ketegasan itu bukan tanpa pertimbangan. 

“Kalau sekarang misalnya ada yang mau bertugas ke Samosir, harus rapid test dulu. Banyak proyek di Samosir yang pekerjanya dari luar. Tapi kita sepakat harus rapid test dulu pekerjanya. Kalau reaktif, kita tak ada toleransi, pulang," kata Rapidin. 

Menurut Rapidin, di Samosir ada 1 rumah sakit umum daerah dan sudah dibangun 2 ruang isolasi. Namun rumah sakit tersebut bukan rumah sakit rujukan Covid-19. Apabila ada pasien terpapar corona, maka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat di Tapanuli Utara.

 “Sampai sekarang tidak pernah kirim satu orang pun ke rumah sakit rujukan. Kita masih benar-benar zero. Mudah-mudahan tak akan pernah ada yang dikirim lah dari Samosir ini,” kata dia.

(Gb/Ars/rel)