Notification

×

Iklan

Iklan

Timbangan Bahan Sembako Pemprovsu di Pakpak Bharat Tidak Sesuai Ketentuan

22 Mei 2020 | 16:35 WIB Last Updated 2020-05-22T09:35:32Z
Bantuan sembako dari Pemprov Sumatera Utara ke Kabupaten Pakpak Bharat dikemas dalam kardus
PAKPAK BHARAT, GREENBERITA.com || Bantuan sembako Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara ke Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, diduga dikorupsi. Pasalnya, timbangan bahan sembako itu tidak sesuai ketentuan.

Hal itu terungkap dari investigasi Koordinator Daerah (Korda) Indonesian Corruption Watch (ICW) Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat, Rabu, 20 Mei 2020 dan Kamis, 21 Mei 2020. Investigasi itu dilakukan ke beberapa desa.

Pada Rabu, 20 Mei 2020, Ketua ICW Marulak Siahaan bersama tim di Desa Surung Mersada, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat menemukan gula dengan timbangan yang berkurang.

Saat ditimbang Sabarudin Bancin, salah seorang perangkat Desa Surung Mersada, gula yang dikemas dalam dua bungkusan plastik itu, hanya 1,5 kilogram (Kg). Pada paket lain yang dibuka, berat gula juga 1,5 Kg.

Selain gula yang timbangannya tidak sesuai ketentuan itu, jumlah mi instan merek Alhami, juga berbeda. Ada yang berjumlah 19 bungkus. Di paket lainnya, ada berjumlah 18 bungkus. Adapun jenis sembako lain dalam masing-masing paket, beras 1 karung, dan minyak goreng 2 liter dalam satu kemasan.

“Kalau begini faktanya, patut diduga terjadi korupsi. Informasi kita peroleh, gula harus 2 Kg, beras 10 Kg, minyak makan 2 liter, dan mi instan 20 bungkus. Kalau kejadian serupa terjadi pada jutaan paket se-Sumatera Utara, berapa miliar uang negara yang hilang. Seharusnya itu hak masyarakat,” kata Marulak dikonfirmasi Tagar di lokasi itu.

Sementara Sabarudin Bancin, dikonfirmasi  menyebut, bahwa desanya menerima 60 paket sembako tersebut. Sebagian telah diambil oleh masyarakat penerima.

Pada Kamis, 21 Mei 2020, Marulak bersama tim melakukan investigasi ke Desa Kuta Saga, Kecamatan Kerajaan. Kepala Desa Kuta Saga, Marlina Boangmanalu ditemui di kantornya, tidak bersedia membuka paket sembako dari Pemprov Sumatera Utara itu.

“Sudah diambil masyarakat tadi. Kalau ini, kami tidak berani buka. Kecuali kalau penerimanya ada di sini,” kata Marlina sembari menunjukkan beberapa paket sembako yang masih ada di kantornya.

Marlina mengarahkan agar mengecek langsung ke salah satu warga, kebetulan bertempat tinggal di depan kantor Kepala Desa Kuta Saga.

Di rumah warga boru Manik itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Kuta Saga, Sehat Habeahan menimbang masing-masing sembako yang dikeluarkan dari paketan. Ditemukan, total minyak goreng dalam dua paketan plastik itu, beratnya 1,75 Kg.

“Nah, ini berbeda lagi. Minyak goreng yang tidak pas jumlahnya. Kemasan pun berbeda. Kemarin kami lihat satu kemasan. Ini, dua kemasan. Kami harapkan pihak terkait mendalami fakta ini. Jika dibutuhkan, kami punya video proses penimbangan dari awal sampai selesai,” kata Marulak yang dilansir dari tagar.id .

Ketika dikonfirmasi , Marlina menyebut desanya menerima 115 paket. Sembako itu diantar pihak Kecamatan Kerajaan. Warganya, 339 kepala keluarga (KK).

Sementara di Desa Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Pelaksana Tugas Kepala Desa, Citra boru Situmorang, juga tidak bersedia untuk melakukan pengecekan atas paket sembako Pemprov Sumatera Utara yang tampak masih ada beberapa paket di kantor itu. “Tidak ada masyarakat yang keberatan,” katanya.

Terpisah, Kepala Pusat Pengendali Operasional (Pusdalop) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, Riadil Lubis, dikonfirmasi lewat WhatsApp Rabu, 20 Mei 2020, terkait temuan itu, tidak memberikan jawaban. 

Demikian halnya dengan Pejabat Sementara Bupati Pakpak Bharat Asren Nasution maupun Kepala Dinas Koperasi UMKM Pakpak Bharat, Mordehai Orba Manik. Pesan WhatsApp yang dilayangkan, tidak dijawab.

Marulak menyayangkan kurangnya pengawasan pihak terkait atas penyaluran bantuan sembako itu. “Kami juga pertanyakan lewat WhatsApp. Tidak direspons. Padahal, ini kan kepentingan masyarakat banyak,” kata pria berkepala plontos itu.

Sebagaimana diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara akan membagikan paket bantuan pangan dalam bentuk sembako kepada warga Sumatera Utara yang berhak sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kuota yang tersedia, 1.321.426 paket. Masing-masing paket berisi beras 10 Kg dengan kualitas super, gula 2 Kg, minyak goreng 2 liter, dan mi instan 20 bungkus. Total harga Rp 225 ribu per paket.

(gb-as/rel)