Notification

×

Iklan

Iklan

Kantor Desa Pintu Batu Silaen Kosong Saat Jam Kerja, Warga Kesal

5 Mei 2020 | 15:26 WIB Last Updated 2020-05-05T08:26:16Z
Kondisi Kantor yang Kosong
TAPUT, GREENBERITA.com || Fenomena ganjil, dimana kantor Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen disaat seharusnya Kepala Desa dan para perangkatnya sudah bekerja namun hingga hampir pukul 09.00 pagi kantor terlihat masih kosong. Akibatnya, beberapa Warga masyarakat yang sengaja datang ke kantor tersebut untuk mengurus surat menyurat mengaku kebingungan dan kesal sebab tidak ada seorangpun yang berjaga untuk melayani masyarakat.
Hal itu disampaikan salah seorang warga Desa Pintu Batu Silaen yang mengaku boru Napitupulu saat akan mengurus surat pindah anaknya dari desa tersebut ke Medan, Selasa (5/5/2020) pagi sekitar pukul 8.30Wib.
Informasi yang dilansir dari  IndigoNews, Boru Napitupulu yang didampingi warga mengaku sengaja datang pagi pagi lantaran dirinya agar sempat mengurus berkas perpindahan itu ke Dinas Catatan Sipil di Balige. Alhasil, merekapun pulang ke kediamannya dengan hampa.
“Kami kesal, tak ada seorangpun orang di kantor ini, padahal pintunya sudah buka, namun ditinggali begitu saja,” lirihnya sambil meninggalkan kantor yang kosong tersebut.
Kepala Desa Pintu Batu, Effendy Panjaitan acap kali dihubungi melalui selular  untuk mendapat keabsahan tentang kekesalan warga namun tidak berhasil dihubungi tetapi nomor selular Kades tidak pernah aktif.
Sekretaris Desa, Jamson Panjaitan dikonfirmasi dan mengetahui kondisi kantor desa yang masih kosong hingga hampir pukul 09.00 Wib dari Indigonews langsung bergegas menuju kantor.
“Sebentar saya segera datang ke kantor” ungkapnya melalui hubungan selular.
Albiker Panjaitan selaku Sekretaris Camatan Silaen mengaku kecewa bila masih ada Perangkat Desa yang tidak masuk kantor sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
“Pukul 08.00 Wib, para Aparat Desa harus sudah berkantor. Para Perangkat Desa, dimanapun itu, seharusnya sudah masuk kantornya mulai pada pukul 08.00 Wib pagi. Bila tidak, jelas mereka sudah melakukan kesalahan. Dalam hal ini, Kepala Desa sudah bisa diberi peringatan” tegasnya.
Terpisah, salah seorang warga Desa yang meminta namanya tidak disebutkan menuding bahwa para Perangkat Desa memang kerap makan gaji buta alias korupsi waktu.
“Selalu bolos kerja, padahal makan gaji. Iah, gaji butalah itu” pungkasnya miris.
(gb-ars/rel)