Notification

×

Iklan

Iklan

Demam dan Batuk Datang dari Medan, 1 ODP Ditemukan di Samosir

30 Apr 2020 | 18:49 WIB Last Updated 2020-04-30T12:50:21Z
Rohani Bakara, Kadis Kesehatan / Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19
SAMOSIR,GREENBERITA- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Samosir menetapkan satu perempuan (51) sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas di Samosir, Rohani Bakara ketika dikonfirmasi greenberita pada Kamis, 30 April 2020.

"Benar, ada tambah satu ODP di Samosir penduduk Kecamatan Pangururan usia 51 tahun dan dipantau sejak 28 April 2020 lalu," jelas Rohani Bakara yang juga Kadis Kominfo Samosir ini.

Terpisah, Kadis Kesehatan Samosir dr. Nimpan Karo-karo juga membenarkan pernyataan juru bicara gugus tugas Covid-19 di Samosir tersebut dan menyatakan ODP tersebut berada di salah satu desa yang padat penduduknya di Samosir.

"ODP dimaksud punya riwayat perjalanan datang dari kota Medan dalam keadaan demam, batuk dan pilek," tegasnya.

Nimpan Karo-karo mengatakan bahwa saat ini ODP tersebut telah diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri dirumahnya.

"Yang bersangkutan belum di rapid tes tapi bila kondisinya semakin memburuk akan dirujuk ke rumah sakit dan status nya menjadi ODP memburuk dan rumah sakit akan menentukan status pasien tersebut selanjutnya," tambah Nimpan Karo-karo.

Saat ini RSUD Hadrianus Sinaga mempunyai persedian alat rapid tes sekitar 50 buah piece setelah Dinas Kesehatan Samosir melakukan permintaan tambahan 20 rapid tes dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara untuk Samosir.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengatakan saat ini wilayahnya masuk kategori transmisi lokal penularan Covid-19. Artinya penyebaran virus corona tidak lagi terjadi dari masyarakat luar ke Kota Medan, tetapi sudah antarmasyarakat lokal.

"Saat ini masuk transmisi lokal, artinya penularan bukan lagi terjadi dari warga luar kota, namun antar warga kota. Ini kondisi yang berbahaya. Ini bukan main-main," kata Akhyar pada Jumat 24 April2020.


(gb-AS01)