Notification

×

Iklan

Iklan

Badiklat Kejakgung RI Bangun Monumen Bebas Wilayah Korupsi

4 Mar 2020 | 19:33 WIB Last Updated 2020-03-04T12:33:07Z
JAKARTA, GREENBERITA.com || - Pembangunan Monumen Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang di gagas Badan Diklat Kejaksaan sebagai simbol, peristiwa dan sejarah bagi masa depan para kawah candradimuka Kejaksaan tersebut.

Kepala Badan Diklat Kejaksaan yang juga Pelopor Perubahan Setia Untung Arimuladi mengatakan untuk mewujudkan zona integritas WBK/WBBM tersebut, ada 5 langkah yang harus dketahui dan dijalankan bersama.

“pertama, tekad dan komitmen dari semua jajaran yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan pimpinan harus menjadi role model,”ucap Setia Untung kepada wartawan, Jakarta, Selasa (3/2/2020).

Kedua, kata dia memberikan kemudahan pelayanan, yakni memberikan fasilitas yang lebih baik dan semangat melayani untuk kepuasan publik atau masyarakat, dan para pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Kediklatan, juga pelayanan internal kepada sesama unit kerja. Pastikan pelayanan ini lebih baik dan dapat dikembangkan dengan semangat jajaran satuan unit kerja.

“Setiap unit kerja dapat menciptakan program program yang menyentuh publik/masyarakat, juga para pihak yang terlibat dalam kediklatan,” ucapnya.

Ketiga, membangun manajemen komunikasi. Bagaimana Jaksa dapat menyampaikan ke publik atau masyarakat bahwa hasil kerja satuan unit kerja diketahui oleh publik telah banyak melakukan perubahan.

“Keempat, bagaimana setiap perbedaan disatukan, bagaimana setiap hambatan menjadi semangat untuk diperbaiki, menyatukan langkah kita bersama meraih mimpi Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan yang lebih baik kedepan dan diperhitungkan,” ujar U
Setia Untung.

Kelima, lanjut mantan Kapuspenkum Kejagung itu bagaimana menjalankan suatu organisasi, jika ada suatu perbedaan itu adalah hal yang biasa, tidak perlu diperbesar dan jangan dijadikan sesuatu untuk perpecahan, sehingga memutuskan tali silaturahmi yang sudah terjalin.

“Jadikan silaturahim ini dalam satu ikatan ukhuwah,” imbuh dia. 

Sebabnya Setia Untung yang pernah menjabat sebagai Kepala Kejati Jawa Barat dan Riau itu meminta jajarannya untuk selalu bersyukur dalam segala hal dan menjaga kebersamaan agar Badan Diklat Kejaksaan RI, sebagai kawah candra dimuka tetap terjaga dan tempat lahirnya para insan Adhayksa yang tersebar diseluruh pelosok negeri.

“Mari kita bersama sama, dengan berpegangan tangan, membangun kekuatan bersama, dengan kekompakan dan kebersamaan, hidup kita harus saling mengisi,” ujarnya.

Sebabnya dalam monumen itu tertulis kata demi kata sebagai kenangan bersama dalam bingkai prasasti berlogo WBK dan WBBM, yang bersanding Trapsila Adhyaksa yang agung dan luhur yaitu Tri Krama Adhyaksa, sebagai landasan jiwa dan raihan cita-cita Adhyaksa.

Berikut torehan tangan bertinta emas yang tertera di monumen tersebut. 


Ditempat ini tertulis secarik catatan indah... 

Tentang kekuatan sebuah harapan untuk perubahan...

Ketika perubahan menyatu biru...

Segenggam tekad bergandeng tangan...

Menyatukan langkah, seberkas asa...

Menghilangkan ego-ego tak bertepi

Mengandalkan keteladanan 

Menyandarkan konsistensi 

Keikhlasan adalah pusakanya

Ketulusan adalah jiwanya

Disiplin dan tertib itu obat

Gerakan hati nurani itu semangat 

Berbuat... bertindak...

Untuk masa depan penuh impian

Untuk Kejaksaan maju

Untuk Indonesia Jaya.

Tertanda Agen Perubahan Abdoel Kadiroen dan Pelopor Perubahan Setia Untung Arimuladi.

(gb-angga/rel)