Notification

×

Iklan

Iklan

Video: Babak Belur Dipukuli, Sitinjak Lapor ke Polres Samosir

26 Feb 2020 | 13:53 WIB Last Updated 2020-02-26T06:58:58Z
Korban Tono Situmorang sedang diperiksa pengaduannya oleh SPKT Polres Samosir, (25/2/2020)

PANGURURAN,GREENBERITA.com- Sebuah warung yang biasa jadi tempat nongkrong para jurnalis tiba-tiba saja dikejutkan dengan kedatangan seorang laki-laki berperawakan gempal dengan wajah bengkak dan lebam-lebam hitam yang diduga akibat pukulan.

Laki-laki yang belakangan diketahui bernama Tono Sitinjak (38) ini bertanya kepada para jurnalis yang sedang nongkrong di Kedai Om Regar depan Polres Samosir, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada Selasa sore, 25 Februari 2020.

"Pak, gimana cara melapor ke Polisi," tanya Tono Sitinjak sambil mengerang kesakitan memegang wajahnya yang penuh dengan lebam hitam.

Merasa iba dengan hal tersebut, seorang advokat muda Intan Situmorang langsung spontan membawa korban melapor ke SPKT Polres Samosir. "Mari sini saya antar Lae," ujar Intan Situmorang.

Kepada polisi, Tono Sitinjak mengaku dipukuli dengan cara dikeroyok pada Minggu, 23 Februari 2020 pada malam hari sekira pukul 23 Wib disimpang rumahnya Dusun III Desa Sitinjak, Kecamatan Onanrunggu.

"Saya dipukul dengan dikeroyok paling sedikit 4 orang dekat pantai dekat rumah saya hanyak karena masalah sedikit," ujar Sitinjak.

Tono Sitinjak yang kesehariannya adalah seorang petani ini mengaku baru melapor hari Selasa karena tidak ada keluarga yang membawanya ke polisi dan baru ingin melapor karena wajahnya baru Senin mulai bengkak.

"Saya kurang kenal siapa saja yang mengeroyok saya karena gelap dan hanya satu yang kukenal ikut memukul saya bernama Dagur Sitinjak," tegasnya.

Menurutnya, ketika hendak pulang kerumah sekitar jam 23 Wib korban sudah diincar dan dicegat ditempat gelap lalu langsung menyergapnya.

"Saya langsung dipegang, kedua tangan saya dipegangi lalu dipukuli dan kaki saya dipegang dan saya dibalikkan terus dipukuli lagi pinggang saya dari belakang lalu kepala saya juga dipukuli terus," terang Tono.

Setelah para pelaku puas dipukuli oleh para pengeroyok, Tono Sitinjak yang sudah yatim piatu ini ditinggalkan begitu saja tergeletak tanpa ada yang menolong sampai pagi hari. "Siapa yang menolong, nggak ada yang berani," jelasnya sedih.

Akibat pemukulan ini, Tono Sitinjak mengalami luka parah lebam diseluruh wajahnya sehingga sulit melihat, dua giginya putus serta kaki yang luka dan memar dikedua kakinya.

"Saya berharap pihak polisi segera menagkap pelaku yang memukuli saya," harap Tono Sitinjak.

Laporan Tono Sitinjak diterima oleh SKPT Samosir dengan surat pengaduan yang ditandatangani oleh Kanit II SPKT, Agus Sinaga.

Hal itu dibenarkan oleh KBO Reskrim Polres Samosir Iptu. JW.Saragih ketika dikonfirmasi pada Rabu, 26 Februari 2020 melalui selulernya.

"Banar, laporan itu sudah kita terima dan sudah kita lakukan visum dan setelah sampai kepada reskrim kita akan langsung tindaklanjuti," ujar JW. Saragih. 

Tonton Videonya Lengkapnya:



(gb-andrey regar)