HUMBAHAS, GREENBERITA.com- Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Kabupaten Humbang Hasundutan, Erikson Simbolon mengungkapkan, harga isi ulang gas elpiji berukuran 3 kg dijual Rp25 ribu hingga Rp38 ribu per tabung.
Mahalnya harga gas elpiji bersubsidi tersebut, sudah menyimpang dari HET yang ditetapkan oleh pemerintah.
“ Memang kenaikan harga elpiji 3 kg itu sudah tidak lagi sesuai HET yang kita temukan di lapangan. Bayangkan, di Kecamatan Pakkat, Tarabintang dan Parlilitan sudah mencapai Rp38 ribu,” kata Erikson kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (6/11).
Erikson mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan telah menyulitkan masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut. “Hal itu dikarenakan kuota untuk jatah di daerah ini sangatlah terbatas,”imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Erikson, solusinya pemerintah diharapkan dapat menambah kuota di Humbahas ini, agar konsumen menengah kebawah dapat menikmatinya.
“Solusinya agar kuota ditamba. Mengingat jumlah penduduk di daerah ini semakin bertamba,”terang Erikson.
Jika pun ada penambahan kuota, masih kata Erikson, pemerintah harus turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan yang intensif. Selain itu, kepolisian juga harus lebih berani dalam melakukan penegakkan hukum.
“Jadi tanpa itu, penyimpangan distribusi dan pelanggaran hak-hak konsumen menengah ke bawah akan semakin besar,” tuturnya.
Erikson menduga, tingginya harga gas 3 kg isi ulang tersebut, diduga karena adanya penyimpangan penyaluran yang tidak sesuai. Dia menyebut, dari pengguna elpiji 12 kilogram berpindah menjadi pengguna gas elpiji 3 kilogram dikarenakan harga yang sangat jauh.
“ Jadi, ini bukan konsumen menengah ke bawah yang menggunakan melainkan menengah keatas. Bisa saja PNS, pengusaha, karena rentang harga yang sangat jauh banyak pengguna elpiji 12 kilogram yang berpindah menjadi pengguna gas elpiji 3 kilogram,” tuturnya.
Dari amatan wartawan menyebutkan, gas elpiji 3 kilogram memang terbilang langka dikarenakan jumlahnya terbatas untuk didistribusikan ke masyarakat Humbang Hasundutan.
Sudah terbatas, hargapun terbilang mencekik leher. Seperti pengakuan, ibu beranak 3 tiga ini, Megawarni boru Sihotang, warga Dolok Sanggul.
Sejak sepekan ini, kata dia, harga isi ulang gas 3 kilogram di pengecer dijual mencapai Rp 25 ribu. “ Itupun bisa saja naik, bang, kalau dihari-hari besar,” kata dia saat disambangi di pasar onan Dolok Sanggul.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian, Radna Marbun yang hendak dikonfirmasi sekaitan hal itu di kantornya, tidak berada di tempat. Ketika dihubungi, Radna mengaku lagi di Jakarta.
“ Maaf ya, saya lagi rapat di Jakarta,” kata Radna. Saat di sms, Radna pun tidak mau membalas, hingga berita ini diturunkan ke meja redaksi.
(ars)