Notification

×

Iklan

Iklan

Di Sumut Peluang Investasi Masih Sangat Menjanjikan

10 Okt 2019 | 10:10 WIB Last Updated 2019-11-10T13:43:02Z
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi ( Foto/SINDOnews)
MEDAN, GREENBERITA.com - Peluang investasi di Sumatera Utara  masih cukup menjanjikan dengan berbagai potensi yang dimiliki provinsi ini secara wilayah maupun demografi.

Namun, kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi,  dibutuhkan upaya meyakinkan agar para pemodal, khususnya dari luar negeri mendapatkan informasi jelas tentang seluruh aspek.

Hal itu dikatakannya  dalam acara Capacity Building North Sumatera Invest 2019 di Gedung BI Sumut, di Medan. Dia melanjutkan dalam hal meyakinkan calon investor (pemodal) diperlukan kerja keras semua pihak terkait, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga masyarakat. Dalam konteks ini adalah bagaimana menyiapkan database (basis data) tentang potensi daerah.


“Pertama kita harus yakin dulu. Kedua adalah kejujuran menyikapi berbagai perkembangan. Kalau tidak jujur, kita akan sulit maju. Dan ketiga, kita tidak boleh menyerah. Karena kalau dilihat dari segi potensi, Sumut ini menjanjikan benar, apapun kita punya,” ujar Edy Rahmayadi yang dikutip dari SindoNews.com . 

Edy juga meminta agar semua pihak terkait, bisa bergerak dan bekerja keras menyiapkan data lengkap. Sebab tanpa itu, akan sulit untuk bisa meyakinkan calon pemodal menanamkan uangnya di Sumut. Sehingga dirinya optimis hingga akhir tahun ini, investasi bisa meningkat seiring upaya meyakinkan dari pemerintah daerah baik provinsi serta kabupaten/kota, terutama sektor agraria.

“Dari dulu habitatnya (Sumut) adalah agraris, kembalian ke sana. Jangan sibuk dengan yang lain. Itulah prioritas,” pungkasnya.

Sementara Kepala Perwakilan BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan bahwa kegaitan ini adalah upaya meningkatkan kapasitas para aparatur negara dalam menyiapkan data yang terkait potensi investasi di seluruh kabupaten/kota. Pesertanya dari Bappeda, Biro Perekonomian dan  Asisten Bidang Perekonomian se-Sumut.

“Karena tujuannya bagaimana upaya kita agar North Sumatera Invest bisa lebih aktif lagi dalam meningkatkan investasi. Karena data menunjukkan pada 2019, pertumbuhan investasi kita dari PDRB yang ditunjukkan BPS, hanya setengah dari tahun lalu, sekitar 6 %.Padahal tahun lalu bisa 11-12 persen. Artinya ada sesuatu yang salah di sini,” sebut Wiwiek.


(ars)