Notification

×

Iklan

Iklan

Beredar Surat Unesco Tentang Geopark, Ini Kata GM Geopark KalderaToba

3 Okt 2019 | 19:06 WIB Last Updated 2019-11-10T13:58:17Z
Surat Dokumen Unesco Yang Mnerima Geopark Kaldera Toba sebagai Anggota UGG
MEDAN,GREENBERITA.com - Supervolcano Geopark Kaldera Toba secara resmi dan secara de facto mendapat pengakuan UNESCO sebagai Global Geopark. Dan hari ini, Kamis (3/10/2019) beredar surat elektronik dalam bentuk pdf yang berlogokan Unesco dan UGG tentang diterimanya Toba Caldera Geopark Indonesia sebagai bagian UnescoGlobal Geopark.

Ketika hal ini dikonfirmasi greenberita.com kepada General Manager Geopark Kaldera Toba Sumatera Utara, DR. Hj. Hidayati mengakui bahwa syurat itu adalah benar adanya.

"Surat dokumen itu benar dari Unesco yang menegaskan diterimanya Geopark Kaldera Toba masuk menjadi anggota UGG, dan ini adalah penegasan dari rapat yang dilakukan diLombokkemarin" tegas Hidayati.

Pihaknya mengaku sangat bersyukur dengan diterimanya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota UGG dan itu semua atas dukungan semua pihak terutama masyarakat Sumatera Utara khususnya warga Kawasan DanauToba. " Saya yakin seluruh masyarakat kawasan Danau Toba turut bersukacita karena dunia akan semakin mencintai dan semakin mengenal wisata kita khususnya dari aspek potensi geologi," tambahnya.

Kedepannya Hidayati yang juga Kadis Kependudukan dan KB Sumatera Utara ini berharap seluruh stakeholder melanjutkan perjuangan untuk mempertahankan kondisi ini dengan melaksanakan kemitraan dan pemberdayaan semua potensi yang dimiliki agar dunia semakin mengetahui bagaimana masyarakat dikawasan ini memiliki kebudayaan dan filosofi kearifan lokal yang bermutu dan berkualitas. 

Sebelumnya disampaikan, sejak dilantik Wakil Gubernur Sumut terdahulu, Brigjen Nurhajizah Marpaung pada Januari 2018 lalu, Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Provinsi Sumut yang dipimpin DR. Hj. Hidayati, Alimin Ginting dan tim langsung tancap gas memperbaiki segala sesuatu yang dinilai penyebab kegagalan sebelumnya.


Geopark Kaldera Toba pertama kali didengungkan oleh mantan Bupati Samosir, Ir.Mangindar Simbolon dan sebelumnya sudah pernah gagal dan ditolak UNESCO masuk UGG sebanyak dua kali dibawah kepemimpinan GM-BP-GKT terdahulu, Alimin Ginting pada tahun 2015.

Didalam kerja keras tim yang dipimpinnya, DR.Hj. Hidayati mengalami minimnya anggaran untuk membenahi persiapan lapangan serta penyusunan dokumen yang diperlukan oleh BP-GKT untuk menyambut kedatangan tim assessment dari UNESCO Global Geopark (UGG) yang ketika itu akan dipimpin Kirstin Thompson Lemon dan Rasanubari Asmah Rahman.

"Walau dengan segala keterbatasan yang ada, saya dan seluruh tim tetap bekerja keras melengkapi dokumen  yang ada, membangun beberapa sign petunjuk situs  geopark dan lainnya. Semuanya dituntut dengan waktu yang singkat, karena dilantik Januari 2018 dan harus menghadapi Tim Assesmen dari UNESCO Global Geopark (UGG) pada Agustus 2018lalu," ujar Hj. Hidayati ketika dikonfirmasi pada Senin, (2/9/2019).

Hidayati juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan maksimal dari para kepala daerah disekitar Danau Toba serta Kementrian Pariwisata RI atas koordinasi yang sangat baik.

Namun, dibalik kesuksesan tersebut terselip sedikit kekecewaan terhadap segelintir orang yang bukannya mendukung namun justru mempunyai keinginanan menghalangi bahkan hendak memberikan kesan negatif kepada media dan tim assemen Unesco.


GM Geopark Kaldera Toba, DR. Hj. Hidayati Benarkan Dokumen Pengakuan Geopark Toba dari Unesco
Atas keberhasilannya, puluhan warga batak yang berasal dari Kawasan Danau Toba yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Danau Toba secara spontan menjumpai Hidayati kekantornya dan memberikan ulos (mangulosi,red) sebagai tanda ucapan terimakasih masyarakat batak atas dedikasinya memperjuangkan Geopark Kaldera Toba masuk menjadi anggota UGG, pada Senin, (9/9/2019) lalu.
Bahkan mereka menyatakan penolakan rencana penggantian Hidayati sebagai GM Geopark Kadera Toba.

"Kita menolak rencana penggantian Hidayati sebagai GM BP-GKT, karena dia sudah berhasil membawa Geopark Kaldera Toba masuk UGG. Apalagi penggantinya adalah seorang yang berlatar belakang dokter medis yang kompetensinya dibidang ilmu konservasi lingkungan tidak ada, semoga ini hanya Hoax saja," ujar Efendy Naibaho dari Aliansi Rakyat Danau Toba ketika dikonfirmasi greenberita.com.

Menurut Efendy Naibaho yang juga mantan anggota DPRD Sumatera Utara ini, setelah Geopark Kaldera Toba masuk UGG bukan berarti tugas BP-GKT selesai, namun justru harus membenahi banyak hal supaya tetap ada dalam daftar UGG.


"Setelah GKT masuk UGG, bukan berarti tugas selesai tapi inilah awal kerja BP-GKT untuk langsung harus membenahi semua yang kurang supaya tetap masuk dalam daftar yang dimumkan setiap 4 tahun sekali. Makanya harus orang yang memahami ilmu konservasi dan lingkungan yang memipin BP-GKT ini dan sosok Hidayati sangat tepat" ujarnya.

Sementara itu , Ketua Umum Panitia Hari Ulos Nasional, Nelly Sihite juga mengapresiasi kinerja Dr. Hj. Hidayati sebagai GM BP-GKT yang sukses membawa GKT masuk UGG. 

"Prestasi ini luar biasa bagi masyarakat kawasan Danau Toba, dan akan semakin meningkatkan wisatawan datang ke Samosir sehingga berdampak atas kesejahteraan masyarakat disana. Kami selaku warga batak disana menyampaikan ucapan terimakasih kepada Hidayati. Walaupun dia bukan boru batak asli dan hanya sebagai paniaran (istri) marga batak, namun dia memberikan hatinya 100 persen untuk tanah batak ini. Karenanya kami dari Aliansi Rakyat Danau Toba akan memberikan ulos sebagai tanda terimakasih kami," pungkas Nelly Sihite kepada greenberita.com.



(gb-fet)