Notification

×

Iklan

Iklan

Alami Gatal-gatal, Diduga Tercemar Air Limbah TPA

12 Jul 2019 | 10:12 WIB Last Updated 2019-11-10T13:35:29Z
JAKARTA, GREENBERITA.com -Warga semakin resah dengan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat. Pasalnya limbah-limbah sampah di sana kian mengancam karena diduga sudah mencemari resapan maupun sumur yang menjadi sumber air warga Sumur Wuni.

TPA Kopi Luhur sendiri menjadi lokasi akhir pembuangan sampah-sampah dari Kota Cirebon. Sudah sekitar 20 tahun-an sampah-sampah di Kota Udang dibuang ke sana.

"Sampah-sampah itu dari Kota Cirebon. Yang pasti sudah 20 tahunan berdiri di situ," ujar Wisnu  Jumat (12/7).


Wisnu tinggal bersama anak istri serta orang tuanya di RT 01/ RW 07 Sumur Wuni. Istri dan anaknya menjadi salah satu yang terdampak akibat serapan air sumur yang digunakan sehari-hari diduga sudah tercampur dengan air limbah sampah TPA Kopi Luhur.

Wisnu mengatakan, istri dan anaknya mengalami gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Gatal-gatal itu tak tertahankan sehingga dibawa ke puskesmas.

"Ada bentol di seluruh badan, dikira cacar, tetapi pas diperiksa menurut bidan setempat mengatakan bahwa itu akibat air sumur yang tercemar air limbah sampah," ujar dia.

Dia menuturkan bahwa sebelum anaknya diperiksa, ada warga Cibogo yang mengeluhkan hal serupa kepada bidan.

"Berdasarkan pengakuan bidan tersebut, sebelum anak saya, ada anak lainnya yang mengalami hal serupa. Itu semua karena air di wilayah Sumur Wuni sudah tercampur bakteri, sehingga tidak layak dikonsumsi," kata dia.

Lebih jauh Wisnu menjelaskan bahwa gatal-gatal ini menjangkit anaknya sudah sekitar seminggu. Gatal-gatal ini bahkan disertai nanah. Wisnu sempat menduga anaknya terserang cacar. Selang beberapa hari istrinya pun turut mengalami hal serupa.

Karena khawatir, Wisnu membawa anaknya untuk diperiksa. Berdasarkan pemeriksaan bidan, gatal-gatal akibat limbah sampah yang sudah mulai bercampur dengan air sumur warga.

Atas dasar itu, Wisnu berharap Pemerintah Kota Cirebon bisa bergerak atau menindaklanjuti permasalahan. Sebab TPA Kopi Luhur jika dibiarkan begitu saja bisa berpotensi menjadi sumber penyakit lain mulai dari demam berdarah, gatal-gatal, batuk, sesak napas, dan lainnya.

Hal ini lantaran jarak antara tumpukan sampah dengan Desa Sumur Wuni kurang lebih 1 kilometer. .

"Sampah ini masalah krusial, seharusnya mereka (pemerintah) bisa memikirkan solusinya," kata Wisnu melanjutkan seperti diilansir dari cnnindonesia.com

Setelah menghubungi humas Pemkot Cirebon, namun, Pemkot Cirebon belum memberi tanggapan atas keluhan warga terkait TPA Kopi Luhur ini. (rel-marsht)