Notification

×

Iklan

Iklan

Pantai Indah Situngkir Samosir Sepi Pengunjung

23 Mar 2019 | 18:50 WIB Last Updated 2019-11-10T13:38:46Z
Pantai Indah Situngkir (PIS) Desa Situngkir, Kecamatan Pangururan yang dipungut retribusi masuk oleh Dinas Pariwisata Samosir, terlihat tidak ada aktivitas dari wisatawan.
SAMOSIR, GREENBERITA.com - Pasca tragedi yang terjadi di tahun 2018 lalu, pengunjung yang datang ke lokasi wisata Pantai Indah Situngkir Desa Situngkir Kabupaten Samosir melonjak turun drastis.

Hal itu disampaikan Manajer Prima Hotel, Roy Simanjuntak kepada wartawan ketia ditemui Sabtu (23/3/2019).

"Sebenarnya, bisa disebut PIS ini sudah mati suri sejak 2016, walaupun musim libur masih cukup ramai pengunjung. Namun setelah tragedi 2018 lalu, kondisi makin parah, dan tahun 2019 aktivitas pengunjung pantai mati total. Paling yang main dan mau mandi di pantai hanya tamu hotel," kata Roy Simanjuntak.

PIS terletak bersebelahan dengan Pantai Pasir Putih Parbaba, dan retribusinya dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata Samosir, dari sisi alam dan pantai yang dimilikinya tidak begitu jauh berbeda dengan pantai lainnya. Di lokasi PIS ini juga sudah berdiri sebuah hotel bernama Prima Hotel, dan 2 homestay.

Menurut Roy, dari sisi okupansi hotel di 2018, walau juga mengalami penurunan masih ada tamu. Namun setelah kejadian di bulan Juni 2018 di Danau Toba, penurunan okupansi hotel sampai 100%.

"2016-2017 masih ada tamu walaupun tidak begitu ramai. Tapi pasca kejadian itu di bulan Juni 2018, okupansi hotel kita turun drastis hingga 100%. Di 2019 hingga bulan Maret, turun hingga 90%," sebut Roy.

Ia mengaku, kondisi okupansi hotel yang dikelolanya, sejak Januari hingga Maret ini, kamar hanya terisi di hari Kamis, Jumat dan Sabtu. "Maksimal per minggunya, kamar yang terisi hanya 12 kamar dari 28 kamar di Prima Hotel," terang Roy Simanjuntak.

Disinggung ketika libur Imlek dan Raya Nyepi 2019, Roy mengatakan, okupansi Prima Hotel saat Imlek mencapai 70%, dan saat Raya Nyepi 60%. "Itu terjadi berkat kerjasama kita dengan travel dan tentunya berkat pelayanan dan fasilitas yang kita berikan kepada tamu," tandas Roy.

Pengamatan wartawan di lokasi, Pantai Indah Situngkir yang pernah dijadikan lokasi even band festival di 2017, dan lokasi manguras tao di 2018 itu oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, bahkan tidak lagi terawat. Pantai sudah ditumbuhi rerumputan.

Kondisi ini jauh berbeda dengan Pantai Pasir Putih Parbaba, yang juga sempat mengalami penurunan jumlah pengunjung pasca tragedi di Danau Toba 2018.

"Sejak tahun baru 2018, trauma itu sudah pulih 60%. Tingkat pengunjung sudah mulai stabil, sudah sampai 70%. Memang sejak tragedi itu, kunjungan menurun drastis 90%. Dari sisi okupansi hotel dan penginapan, tahun baru kemarin turun hingga 40%, tutur Pemilik Permata The One's Cottage and Family Room, Pasir Putih Parbaba, Pantas Alasim Simarmata, kepada wartawan, Sabtu (23/3/2019).

Namun lanjut Pantas, di tahun 2019 trauma itu sudah mulai hilang dan tingkat pengunjung mulai berangsur meningkat, kemungkinan besar atas kehadiran KMP Ihan Batak yang diresmikan berlayar di Danau Toba pada Februari lalu.

"Tapi khusus untuk okupansi hotel dan penginapan yang ada di Pantai Pasir Putih Parbaba di bulan Maret ini, memang 80% turun," ungkap Pantas.

Pantas melanjutkan, hingga 2019 khusus di Pantai Pasir Putih Parbaba, Desa Huta Bolon, Pangururan, sudah berdiri sebanyak 11 hotel/penginapan, yakni Parbaba Beach, Manihuruk Villa, Pariban Homestay, Dora Homestay, Laspayer Homestay, Pengimaman Tomi, Penginapan Sollo, Raja Hotel, Dermaga Hotel, dan Pasaribu Homestay. (G5)