Notification

×

Iklan

Iklan

Badan Pengusahaan Batam Gelar Bisnis Forum Peluang Investasi

15 Mar 2019 | 13:31 WIB Last Updated 2019-11-10T13:40:44Z

BATAM, GREENBERITA.com - Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar Bisnis Forum Peluang Investasi di Bidang Jasa di Balairung sari BP Batam pada Kamis (14/3/2019).

Pelaksanaan Bisnis Forum ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman maupun implementasi kebijakan serta peluang investasi yang baik bagi perusahaan industri.

Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady mengatakan, BP Batam akan mengembangkan investasi baru yang memiliki nilai tambah tinggi bagi sektor industri dan perekonomian. Beberapa industri yang akan dikembangkan di Batam diantaranta industri logistik, jasa keuangan, jasa kesehatan, jasa pendidikan, serta jasa pelayanan.

“Melalui forum ini diharapkan para pelaku usaha mengetahui peluang dan kemudahan perijinan di Batam terutama di sektor industri dengan begitu harapannya Batam kembali sebagai penopang ekspor nasional,” terang Edy dikutip dari swarakepri.com

Menurutnya, didasari dari penelitian Bank Dunia ada 10 jasa yang berpotensi salah satunya jasa logistic. Investasi di bidang jasa-jasa memiliki nilai tambahan tinggi. Batam adalah bandar niaga, dengan memiliki logistic hub barang yang berniaga di Indonesia dan diluar negeri dapat melewati pelayaran Batam.

“Daya tarik investasi di Batam akan meningkat sehingga terciptanya iklim investasi yang kondusif serta mampu memberikan jaminan kepastian hukum di Batam bersaing dengan kondisi global saat ini,” ucapnya.

Asisten Deputi Moneter Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menjelaskan bahwa peluang investasi dibidang jasa dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian. Sektor jasa yang tepat diterapkan di Batam secara global practices ada 12 sektor jasa dan 125 subsektor.

“Pengembangan di era perdagangan modern, investasi di bidang Jasa menjadi komponen yang paling utama mengubah nilai dari sebuah komoditi. Pemerintah tidak hanya memegang paradigma pembangunan komoditi tetapi juga peluang jasa,” katanya.

Persoalan di Indonesia sektor jasa masih dianggap sektor impromatif padahal jasa ini dengan mempunyai tingkat keahlian tertentu. Potensi pengembangan di Batam tidak sekadar sebagai hub perdagangan. Lebih dari itu, kawasan ini juga memiliki peluang pengembangan ekspor jasa.

“Potensi ini apabila didukung dengan dukungan konkrit dari pemerintah akan menjadi sumber pendapatan yang luar biasa tidak hanya bagi Batam melainkan untuk nasional,” imbuh Edi.

Kegiatan dialog turut dihadiri Johnson W Sutjiptodan, para pelaku usaha, perbankan serta pelaku usaha kesehatan. (SK/rel)