Adapun tuntutan massa itu, TNI dinilai tidak transparan,copot Bupati Takalar, ketua KPU Takalar, Kapolres Takalar, Dandim Takalar karena menemukan ada anggota TNI yang tidak netral, dimana anggota TNI tersebut terlibat kampanyekan salah satu oknum Caleg.
“Kami menilai TNI tidak netral pada pemilu tahun 2019 ini sehingga kami mendatangi kantor Kodim 1426 Takalar untuk menyampaikan kepimpinan oknum TNI yang tidak transparan tersebut,” teriak Zainuddin Nakku selaku kordinator aksi.
Pasi Intel Kodim 1426 Takalar, Kapten Arm. Hasbullah Hamsah yang menerima pengunjuk rasa di depan markas Kodim menjelaskan bahwa oknum TNI tersebut telah di proses sesuai dengan aturan militer.
“Kami sudah memproses sesuai dengan aturan anggota kami yang ditemukan tidak netral,” kata Pasi Intel Kodim Takalar seperti dilasnir dari sekilasindo.com.
Setelah Pasi Intel Kodim 1426 Takalar menemui para pengunjuk rasa, akhirnya para pengunjuk rasa bubar dengan tertib, dan simulasi Pengamanan Pemilu oleh kodim 1426 Takalar selesai dan melanjutkan Coffee Morning di Kantin Kodim Takalar. (rel-marsht)
