Notification

×

Iklan

Iklan

Pengidap HIV Meningkat di Jambi, Ini Penyebabnya

27 Okt 2018 | 22:35 WIB Last Updated 2018-11-06T14:56:48Z
Ilustrasi | net
JAMBI, GREENSAMOSIR.com – Menurut data, terjadi peningkatan pengidap penyakit mematikan HIV di Provinsi Jambi. Salah satu adalah di Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Sesuai laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Jambi, hingga akhir Oktober 2018 telah ada delapan kasus HIV. Angka ini meningkat dibandingkan 2017 dengan dua orang. Sementara itu, pada 2016 berjumlah tiga orang.

Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, Aryadi mengatakan, banyak laporan HIV dari rumah sakit setempat. Pihak dinas terkait menyebutkan penyakit itu akibat dari narkoba yakni melalui jarum suntik dan seks bebas.

"Penyakit HIV ini masuk dari pihak rumah sakit, penderita yang berobat mengalami peningkatan pada tahun ini," ucal Aryadi, Sabtu, 27 Oktober 2018 dikutip dari viva.co.id

Pihaknya kata dia, sudah melakukan upaya pencegahan terhadap penderita HIV. Salah satunya dengan cara melakukan penyuluhan di tengah masyarakat.

"Kami juga menyarankan agar pihak lembaga pemasyarakatan (LP) melakukan pengecekan terhadap para tahanan khususnya tahanan kasus narkoba, karena diduga penularannya sebagian dari tahanan kasus narkoba," imbuh Aryadi.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Susdukcapil) Provinsi Jambi, Arief Munandar mengaku pihaknya masih kesulitan dalam hal memberantas masalah sosial seperti Pekerja Seks Komersial (PSK).

Dia meminta ada koordinasi antara pemprov dan pemerintah kabupaten/kota untuk menyerahkan para PSK yang terjaring razia. Hal ini agar dapat direhabilitasi di Panti Sosial Wanita yang dikelola Pemprov Jambi.

“Saat para PSK diamankan bukannya diproses rehabilitasi namun menjadikan PSK sebagai objek 86. Ditangkap dibayar lalu dilepas," tutur Arief masih seperti dikutip dari VIVA.

Arif melanjutkan, berkaca dari data laporan masuk ke Disdukcapil Provinsi Jambi 2017, terdapat 1.800 penderita HIV di Provinsi Jambi. Adapun data 2018 dilaporkan meningkat namun angkanya masih dalam proses. "2018 HIV informasi meningkat. Namun, masih didata lagi," lanjutnya.

Lebih jauh, Arief menyebutkan, di tiap kabupaten/kota Jambi terdapat banyak lokalisasi terselubung. Hal ini harus menjadi catatan agar pengidap HIV bisa ditekan.

“Kami khawatir kondisi ini akan menyebarkan virus penyakit HIV yang lebih luas kepada masyarakat, jika tidak ditangani secara serius. Sebab seperti kita ketahui penyebaran penyakit ini sebagian besar akibat PSK,” pingkasnya. (FM)