
ASN Samosir Kenakan Ulos Saat Upacara Hari Kesadaran Nasional, Rayakan Hari Ulos Penuh Makna (dokdiskominfoks/gb- 17/10)
Pada 17 Oktober 2014, ulos atau kain tradisional khas suku Batak, resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Setahun setelahnya, tepatnya 17 Oktober 2015, Kemendikbud menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional. Sejak saat itu, di tanggal tersebut, Hari Ulos Nasional dirayakan dengan beragam acara.
Upacara Hari Kesadaran Nasional yang digelar setiap tanggal 17 tiap bulannya, menjadi momen bersamaan dengan perayaan Hari Ulos Nasional. Seluruh ASN di lingkungan Pemkab Samosir terlihat kompak mengenakan ulos dan pakaian bermotif ulos dalam upacara yang digelar di Halaman Kantor Bupati Samosir, Jumat (17/10).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hotraja Sitanggang yang bertindak sebagai Pembina Upacara menyampaikan kekagumannya terhadap ulos, yang menurut hematnya sebagai warisan budaya berupa kain tenun Batak yang melambangkan kasih sayang.
“Kain ulos tidak lepas kedudukannya dengan orang Batak, mulai dari dilahirkan sampai meninggalkan kehidupan. Selain simbol kasih sayang, ulos dimaknai sebagai harapan dan nilai-nilai luhur yang diterima keturunan atau marga di dalam Batak,” ujar Hotraja.
Hotraja juga mengajak seluruh ASN untuk bangga dengan jati diri dan tradisi sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya yang sudah diturunkan dari leluhur, salah satunya yakni kain ulos. Ia mengingatkan seluruh aparatur untuk kembali merefleksikan diri dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai seorang aparatur yang profesional.
“Ini menjadi perenungan kita dalam perayaan Hari Kesadaran Nasional dan Hari Ulos ini, sudahkah pola pikir dan cara pandang saya dengan ulos yang melambangkan kasih sayang dengan cara perlakuan yang terbaik yang saya lakukan? Sudahkah saya melakukan cara-cara terbaik yang ada dalam potensi diri saya, dalam melakukan tugas pokok dan fungsi saya,” ajaknya.
Hotraja menegaskan, pesan ini harus menjadi pengingat bersama agar ada upaya nyata dalam pelestarian budaya yang dimiliki masyarakat Batak.
Di akhir arahannya, ia juga mengajak seluruh ASN untuk menyukseskan ajang kompetisi lari paling bergengsi di dunia, Trail of The Kings (TOTK), yang digelar pertama kali di Indonesia dan dilaksanakan di Kabupaten Samosir mulai hari itu hingga Minggu mendatang.
Ia berharap seluruh ASN dan masyarakat dapat turut meramaikan event tersebut serta menjadi tuan rumah yang baik bagi para peserta dan wisatawan yang datang.***(Gb-Ferndt01)



