Photo Kompilasi Menhut Raja Juli Antoni (ist)
GREENBERITA.com- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat memastikan akan memanggil Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk memberikan klarifikasi terkait tindakannya bermain domino batu bersama eks tersangka pembalak liar. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk fungsi pengawasan legislatif terhadap eksekutif.
"Namun apa pun penjelasannya dari Menteri Kehutanan, kami anggap tidak tepat karena mengecewakan publik," ucap Anggota Komisi IV DPR dari Partai Golkar, Firman Soebagyo, pada Ahad, 7 September 2025 seperti dikutip dari Tempo.
Raja Juli diketahui bermain domino pada Senin, 1 September 2025, bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Andi Rukman Nurdin, serta pengusaha yang pernah ditetapkan tersangka kasus pembalakan liar, Azis Wellang.
Firman menyebut kekecewaan bukan hanya datang dari kalangan legislatif, tetapi juga masyarakat luas, apalagi saat gelombang demonstrasi tengah meluas.
"Terlebih lagi, Presiden Prabowo Subianto sedang berkomitmen memberantas pelaku perusakan kawasan hutan. Tapi di sisi sebaliknya menterinya sedang bermain domino. Ini menunjukkan tidak ada sense of crisis terhadap situasi bangsa," ujarnya.
Nada serupa dilontarkan Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan. Ia menilai tindakan Raja Juli tidak pantas dilakukan dalam kondisi situasi nasional yang tengah sensitif.
"Terlebih dalam kondisi dan situasi yang kurang kondusif belakangan ini," kata Johan pada Ahad, 7 September 2025.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menegaskan, pejabat publik semestinya menunjukkan integritas dan komitmen penegakan hukum, khususnya menyangkut pembalakan liar yang merugikan negara dan rakyat.
"Tindakan Raja Juli jelas mencederai kepercayaan publik," ujarnya.
Menanggapi kritik, Raja Juli Antoni menyatakan dirinya tidak mengenal Azis Wellang dan memastikan pertemuan tersebut tidak membicarakan kasus pembalakan liar. Ia mengakui bermain dua set domino batu.
"Saat bermain pun tidak membahas kasus," kata Raja Juli dalam keterangannya kepada tempo pada Sabtu, 6 September 2025.***(Gb-Ferndt01/reel)