Notification

×

Iklan

Iklan

Jalan Lintas Aceh Tamiang-Sumut Lumpuh Akibat Banjir

5 Nov 2022 | 11:16 WIB Last Updated 2022-11-05T04:16:30Z



GREENBERITA.com- Lalu lintas di jalan nasional Banda Aceh - Medan tepatnya di kawasan Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang hingga Jumat (4/11) pukul 20.30 WIB masih belum bisa dilalui karena tergenang banjir.


Jalur tersebut salah satu akses penghubung jalan antara Sumatera Utara dan Aceh. Dari video yang beredar di lokasi, rata-rata kendaraan yang menunggu surutnya banjir merupakan truk pengangkut sembako dari Sumatera Utara ke Aceh dilansir dari CNNIndonesia.


Lumpuhnya jalan lintas itu sudah terjadi sejak kemarin Kamis (3/11). Banyak kendaraan yang tidak berani menerobos tingginya banjir karena ketinggian air mencapai satu meter.


Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliyana Devita membenarkan bahwa jalan lintas masih lumpuh total dan belum bisa dilalui.


"Kondisi jalan masih lumpuh total. Kendaraan masih menunggu air surut yang di wilayah Seumadam," kata Agusliyana Devita kepada CNNIndonesia, Jumat (4/11).


Lumpuhnya jalan lintas Aceh-Sumut sejak kemarin itu berdampak terhadap pasokan bahan kebutuhan pokok di Langsa dan sekitarnya menjadi langka.


"Selamatiga3 hari, sejak Rabu hingga Jum'at mobil pasokan bahan pokok makanan tertahan di perbatasan Aceh Tamiang, hingga kebutuhan bahan pokok di pasar Langsa nyaris kosong," kata seorang pedagang di pasar Langsa, Zaini saat dikonfirmasi.


Ia menyebutkan, jenis kebutuhan pokok yang dipasok dari Sumatera Utara yang mengalami kekosongan di Pasar Langsa yakni tomat, wortel, kentang, sawi, terong dan kebutuhan pokok lainnya.


Jika pun ada, kata dia, harganya melambung tinggi. "Kalau adapun tidak banyak, harganya bisa dua kali lipat dari harga normal," ujarnya.


Sebelumnya, banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sejak awal November semakin meluas. Kini hampir seluruh wilayah itu tergenang banjir dan 9.282 KK terpaksa mengungsi.


Data yang diterima CNNIndonesia dari Pemkab Aceh Tamiang, seluruh kecamatan dalam wilayah itu tergenang banjir dengan ketinggian air mulai 50 sampai 1,5 meter yang merendam 134 desa.


Bahkan hingga pukul 21.20 WIB air masih belum surut hingga membuat 66 desa terisolir karena akses jalan terputus dan tingginya air banjir.


"Sebanyak 66 desa terisolir, pengungsi 9.282 KK yang tersebar di 255 titik," kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (4/11).


(Gb-Alex01)