Notification

×

Iklan

Iklan

Cegah Kebakaran Lahan, Bupati Samosir Kukuhkan KTPA 'Sitappar Api'

25 Nov 2022 | 20:07 WIB Last Updated 2022-11-25T13:07:57Z
GREENBERITA.com- Guna mencegah kebakaran lahan yang sering terjadi pada lahan masyarakat, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mengukuhkan pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) "Sitappar Api" di Kantor Desa Hariara Pohan Kecamatan Harian, Sumatera Utara, Jumat, (25/11/2022). 

Pembentukan Kelompok Tani Peduli Api
(KTPA) "Sitappar Api" merupakan kerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Ruth Kristina Tarigan dan perwakilan Kepala KPH XIII Dolok Sanggul Bagus. 

Pengukuhan ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan KTPA oleh Bupati Samosir kepada Ketua Kelompok serta peralatan alat pengendali kebakaran serta alat pelindung diri (baju, helm, sepatu) serta simulasi pemadaman api yang dilakukan oleh anggota KTPA .

Bupati Samosir mengingatkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Samosir cukup besar hingga 500-an hektar. 

"Faktor penyebabnya berbagai macam, akibat membakar lahan yang merambah ke hutan dan ada juga yang disengaja, dengan alasan menumbuhkan rumput untuk makanan ternak dan hampir menjadi budaya yang berulang-ulang," jelas Vandiko Gultom. 

Dia menegaskan, bahwa tindakan tersebut adalah salah karena berakibat fatal terhadap ekosistim dan kenyamanan pariwisata Samosir.

"Untuk itu, kepada seluruh anggota KTPA, saya berharap untuk tetap bermitra dengan Pemkab, bersinergi dengan baik, karena KTPA bukan sekedar bertugas memadamkan api, melainkan menjadi pengendali serta mampu memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa membakar lahan bukanlah tindakan yang baik, " kata Vandiko Gultom. 

Bupati Samosir mengenakan pakaian pelindung diri kepada Anggota KTPA 'Sitappar Api' di Harian, (25/11/2022)

Bupati Samosir juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada Provinsi Sumut melalui Dinas Perkebunan yang telah membantu fasilitas peralatan KTPA.

"Ini adalah kelompok Tani Peduli Api Pertama di Sumut, sehingga "Sitappar Api" diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam mengendalikan kebakaran lahan," jelasnya lagi. 

"Ingat, tetap jaga kekompakan, menjaga dan mengingatkan masyarakat, bahwa membakar lahan itu tidak baik," tegas Bupati

Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Samosir terkenal dengan alam yang cukup indah dan kebakaran hutan dan lahan mengancam pariwisata dan berdampak pada perekonomian. 

"Karenanya seluruh elemen diharapkan untuk mencegah secara bersama," jelas Vandiko Gultom. 

Bupati Samosir juga meminta kepada Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara untuk tetap membantu mendirikan Kelompok Tani Api pada dua kecamatan paling rawan dan sering terjadi kebakaran, yaitu Sitiotio dan Sianjur Mulamula. 

Sementara itu, Plt. Kadis Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir, Dr Tiur Gultom mengatakan, pembentukan KTPA ini berawal dari banyaknya mayarakat yang membuka lahan dengan cara membakar. 

"Juga ada yang begitu panen membakar jerami, sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas tanah, dan pengaruh negatif terhadap pertanian, apalagi sampai merembes ke hutan," tegas Dr Tiur Gultom. 

Menurut Tiur Gultom, mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Samosir telah menjalin sinergitas dengan Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Perkebunan, sehingga KTPA terbentuk di Kabupaten Samosir. 

Mewakili Kepala Dinas Perkebunan Provinsi, Ruth Kristina Tarigan menyampaikan, pembentukan KTPA di Samosir merupakan usulan dari Pemkab Samosir dan yang pertama dibentuk di Provinsi Sumut. 

Menurutnya, pembentukan ini didukung peraturan Kementerian Pertanian yang menyatakan keharusan pembentukan KTPA di lokasi rawan kebakaran.

"Kabupaten harus membentuk tim Poktan Peduli Api, selanjutnya, Provinsi memberikan fasilitas pendukung seperti alat pemadam, alat pelindung diri ( baju pemadam, helm dan Sepatu)" ungkap Ruth.

Dinas Perkebunan Provsu akan tetap melakukan pendampingan kepada KTPA, sehingga seluruh anggota mampu dan mumpuni bersosialisasi dengan masyarakat tentang pencegahan kebakaran. 

"Kelompok Tani Peduli Api "Sitappar Api" dibekali dengan ilmu dan strategi memadamkan api apabila terjadi kebakaran," jelas Ruth kembali. 

Ruth mengharapkan, dengan adanya KTPA dapat mencegah pembakaran lahan dan hutan, sehingga Samosir sebagai kawasan Geopark dan daerah Pariwisata terhindar dari kebakaran lahan yang dapat mengakibatkan gangguan usaha.

Turut hadir Kadis Kominfo, Immanuel Sitanggang dan Kepala BPBD, Sarimpol Manihuruk, Camat Harian, P. Hartopo Manik.


(Gb-Aksel02)