Notification

×

Iklan

Iklan

Gelar Pelatihan Sadar Wisata, Kemenparekraf Ajak Pelaku Wisata Danau Toba Wujudkan Pariwisata Berkualitas

22 Sep 2022 | 18:52 WIB Last Updated 2022-09-22T11:52:43Z
GREENBERITA.com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) membuka tahap pertama program pelatihan yang menjadi bagian dari Kampanye Sadar Wisata 5.0 bagi pelaku pariwisata di Kawasan Danau Toba, tepatnya di Hotel Rudang, Kabupaten Karo pada Rabu, (21/09/2022). 

Pada acara pembukaan ini, Kemenparekraf/Baparekraf, mengajak semua pihak bekerja sama dan adaptif dalam menjawab berbagai perkembangan dan kebutuhan baru dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, termasuk yang terkait peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di desa-desa wisata di sekitar kawasan Danau Toba.

Saat membuka program pelatihan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa potensi desa wisata dapat digali melalui dua aspek, yakni produk wisata seperti potensi alam dan budaya, serta aspek SDM Pariwisata.

"Kami mengambil peran strategis untuk menghadirkan desa wisata berbasis Sustainable Tourism (pariwisata berkelanjutan), dengan mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ujar Sandiaga Uno. 

Menurutnya, Inovasi, adaptasi dan kolaborasi menjadikan Desa Wisata menjadi mandiri, dan berdaya saing. 

"Sehingga dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi dari sektor parekraf dari wilayah pedesaan bukan hanya di perkotaan,” papar Sandiaga

Senada, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh menyatakan ketiga konsep tersebut disampaikan pada pembukaan pelatihan tahap pertama di kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba, meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Tapanuli Utara. 

Frans Teguh menyoroti lebih jauh pentingnya adaptasi agar langkah yang diambil relevan dengan perkembangan pariwisata saat ini.

 “Ada kebutuhan baru yang harus kita perhatikan agar pariwisata kita lebih berkualitas dengan produk yang lebih inovatif, kualitas pelayanan yang lebih prima, dan pengelolaan pariwisata yang lebih ramah lingkungan,” jelas Frans

Ia menegaskan, saat ini orientasi pengembangan sektor kepariwisataan lebih ditujukan untuk pengembangan pariwisata berkualitas, di mana sumber daya manusia memiliki andil besar dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan melalui kompetensi yang dimiliki. 

 “Kompetensi bagi para pelaku pariwisata, meliputi peningkatan skill (kapasitas/kemampuan), penambahan knowledge (pengetahuan) dan membangun professional attitude (perilaku profesional),” ujar Frans.
Program Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Parekraf digelar untuk tahap pertama di Kawasan Danau Toba akan berlangsung mulai 21-27 September 2022, serta melibatkan 90 pelaku pariwisata dari 6 desa wisata yaitu Desa Wisata Lumban Silintong, Siboruon, dan Silalahi Pagar Batu (Kabupaten Toba), Desa Wisata Papande (Kabupaten Tapanuli Utara), serta Desa Wisata Merek dan Tongging (Kabupaten Karo). 

Saat pembukaan pelatihan, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, yang diwakili Koordinator Substansi Pemberdayaan Masyarakat Regional 1, Desty Murniati mengatakan hal senada. 

“Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini untuk kemajuan desa wisata masing-masing. Para peserta harus dapat mengambil manfaat dari pelatihan, karena telah terpilih mewakili desa wisata yang menjadi sasaran kegiatan dari sekitar 1365 desa wisata yang ada di seluruh Indonesia,” jelas Desty. 

Lebih jauh ia juga mengatakan para narasumber pelatihan yang terdiri dari para akademisi, praktisi dan pegiat langsung desa wisata yang telah melalui proses seleksi yang ketat, “Dari ribuan pendaftar, kami telah menyeleksi hingga menjadi sekitar 32-an trainer yang benar-benar berkualitas,” terangnya.

Pelatihan menjadi tahap lanjutan dari rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang pada tahun 2022 menyasar 65 Desa Wisata dan 90 Desa Wisata pada tahun 2023. Pelatihan yang dberikan meliputi 3 paket, yakni: Pelatihan A, mengenai Pengembangan Inovasi Produk Pariwisata, Pelatihan B terkait Paket Wisata, Homestay, Kuliner dan Cinderamata) dan Pelatihan C terkait Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis. Setelah tahap pelatihan, selanjutnya proyek pengembangan desa wisata yang telah dibuat oleh pelaku pariwisata terpilih akan dilakukan pendampingan, assessment serta pemberian apresiasi bagi pelaku pariwisata terbaik yang mengimplementasikan program pengembangan desa wisata di tempat masing-masing.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Kelembagaan, Rista Sinaga mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini diperlukan kolaborasi kuat antara pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat sebagai kekuatan inti penggerak pariwisata. 

“Pemerintah sebagai fasilitator, dunia usaha dan masyarakat sebagai pelaku utamanya,”ucap Rista

Rista berharap upaya peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di sekitar Danau Toba yang menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas saat ini dapat menjadikan mereka tuan rumah yang lebih baik bagi wisatawan, dan dapat mendukung peningkatan kesejahteraan bagi warga setempat.

"Selain meningkatkan masyarakat yang sadar wisata, juga menciptakan iklim kondusif bagi kepariwisataan, sekaligus masyarakat dapat mengambil manfaat dari kegiatan kepariwisataan, dengan menerapkan elemen Sadar Wisata, yakni Pelayanan Prima, Sapta Pesona, dan CHSE,” pungkasnya. 

(Gb-Aksel02)