Kontainer Ekspor Alat Suntik Sekali Pakai |
JAKARTA, GREENBERITA.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyaksikan seremonial pelepasan kontainer ekspor alat suntik sekali pakai/auto disable syringe (ADS) untuk vaksinasi Covid-19 produksi PT.Oneject Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, pada Hari Kamis, 26 Agustus 2021.
Ekspor tersebut, menurut Menko Luhut merupakan langkah yang sangat baik ditengah upaya pemerintah untuk mengkampanyekan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri serta mendorong ekspor produk jadi.
"From local to global, dan ini Pak Jahja (Dirut OneJect Indonesia) sudah lakukan. Ini adalah mimpi pemerintah, program pemerintah sebanyak mungkin yang bisa kita bikin dalam negeri," ujar Menko Luhut usai kegiatan seremoni.
Ekspor alat suntik ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Emergency Fund), dan permintaan pasar di Ukraina.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Luhut didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana.
"Saya dan pak Budi datang kemari karena kami berdua bangga OneJect bisa memproduksi jarum suntik yang begitu banyak," katanya. Dengan keberhasilan tersebut, Menko Luhut berharap pada masa mendatang kebutuhan impor Indonesia akan menurun. "Pemerintah juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk belanja kesehatan pertahun dan sebagian besar Impor, tetapi Presiden beri perintah kepada kami untuk semua buatan dalam negeri, sebanyak mungkin dalam masa pandemi ini harus buatan dalam negeri," ungkapnya.
Oleh karena itu, Menko Luhut yang juga sebagai Ketua Umum Timnas P3DN (Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) menegaskan pentingnya dukungan bagi pengembangan P3DN.
"P3DN penting untuk dilakukan dan harus didukung oleh semua pihak guna meningkatkan kesempatan kerja di sektor ini dan mampu menghemat devisa bahkan meningkatkan ekspor yang berdampak bagi perekonomian nasional seperti yang dilakukan OneJect Indonesia ini,” katanya.
Namun demikian, dia mengatakan," Ini jarumnya masih kita impor padahal kita ini punya pabrik stainless steel terbagus di Morowali, saya akan ngomong dengan Morowali agar bahan bakunya bisa dikasih ke Oneject," tutur Menko Luhut. Dengan suplai produk stainless steel dari pabrik di Morowali, dia yakin bahwa kandungan lokal produk OneJect bisa meningkat hingga 80 persen.
Sementara itu, produksi perusahaan tersebut kini mencapai 1,2 miliar sedangkan kebutuhan dunia total mencapai 12 miliar sehingga bila memperoleh pasokan dari Morowali maka produksi dapat mencapai 5 miliar.
Diapun lantas menjelaskan bahwa untuk mengatasi kekurangan itu, pemerintah lantas meningkatkan tempat tidur, menambah jumlah laboratorium untuk pengetesan, melakukan pengadaan oksigen dan obat-obatan baik dalam negeri maupun impor, serta mempermudah tenaga kesehatan yang sudah lulus untuk praktek. "Pemerintah juga memberikan dukungan untuk anak bangsa seperti pembuatan vaksin merah putih, serta industri obat dalam negeri yang memproduksi obat untuk terapi COVID-19.
Menyambung, soal vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan Biofarma, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa salah satu vaksin tersebut diharapkan awal tahun 2022 dapat diproduksi. "Sesuai arahan Bapak Presiden, pembelian vaksin ini akan diprioritaskan dilakukan oleh pemerintah.
(Gb-ferndt01)