Sekretaris Dinas Pariwisata Samosir, Daulat Nainggolan | tanbaw |
PANGURURAN, GREENBERITA.com - Pembangunan sebuah objek wisata di sebuah daerah biasanya meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan warga sekitarnya terkhusus para petani karena semakin ramainya pengunjung wisata
Namun tidak demikian dengan petani bernama Aniyus Limbong (67), petani kopi warga Desa Sarimarihit ini.
Akibat pembangunan jalan dan renovasi objek wisata budaya Batu Hobon di Desa Sarimarihit, Kecamatan Sianjumula ini, Aniyus Limbong tidak dapat lagi memasuki jalan yang biasa ke ladangnya karena ditutup oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Samosir.
Menyikapi itu, Kadis Pariwisata Samosir melalui Sekretaris Dinasnya berjanji akan membuat jalan baru untuk para petani disekitar Batu Hobon.
"Wilayah Batu Hobon sejatinya adalah area yang dianggap sakral, jadi kita harus pagar jalan kesana sehingga tidak bisa sembarang kendaraan kesana. Dan untuk para petani yang disekitar objek wisata Batu Hobon itu, kita akan buatkan jalan baru yang tidak harus melalui area sakral tersebut," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Samosir Daulat Nainggolan ketika ditemui GREENBERITA.com pada Senin, (10/12/2018).
Sebelumnya diberitakan GREENBERITA.com, Aniyus Limbong yang selalu mengendarai sepeda motor dari rumah ke ladangnya yang berjarak sekitar 4 Kilometer, menjadi terkendala ketika akan pergi bertani keladang kopinya.
"Dulunya ada jalan setapak yang biasa dilalui warga dan bisa juga dilalui sepeda motor, tapi sekarang sudah ditutup. Bahkan jalan dari gerbang utama pun ditutup dengan besi besi ini. Jadi, dari mana saya masuk untuk bekerja ke ladang kopi saya?" tanya Aniyus Limbong sedih.
Hal ini juga disayangkan oleh Ketua LSM KPPPI Samosir, Ranto Limbong ketika diwawancarai GREENBERITA.com, Selasa (11/12/2018).
"Kami sangat menyayangkan masalah ini. Harusnya setiap pembangunan mampu mensejahterakan rakyat dan petani disekitarnya apalagi pembangunan wisata, bukan justru menghalangi petani untuk bertani yang merupakan mata pencahariannya sehari hari. Karena nya pemkab Samosir harus segera mengevaluasi kebijakan kepala dinas pariwisata Samosir yang menyusahkan petani ini," ujar Ranto Limbong. (tanbw)