Notification

×

Iklan

Iklan

Presiden Joko Widodo Selalu Fokus ke Desa

22 Nov 2018 | 17:00 WIB Last Updated 2018-11-27T06:42:11Z
Presiden Joko Widodo saat melakukan rapat terbatas
SEMARANG, GREENBERITA.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan, Desa merupakan bintang utama pembangunan selama empat tahun dirinya menjabat. Jokowi menyatakan jika pikiran dan hatinya selalu fokus ke desa.

Demikian disampaikan Jokowi saat bicara dalam acara Sarasehan Pengelolaan Dana Desa Se-Jawa Tengah Tahun 2019 di Semarang, Kamis sebagaimana dilansir antara, Kamis (22/11/2018).

Ia menyampaikan, sebanyak 74 ribu desa yang ada di seluruh Indonesia telah mendapat kucuran dana desa sejak 2015 hingga tahun ini, dan besarannya mengalami kenaikan terus.

Pada 2015 dana desa kata Presiden, yang telah dikucurkan sebesar Rp20 triliun, 2016 naik menjadi Rp47 triliun, 2017 menjadi Rp60 triliun, 2018 Rp60 triliun dan 2019 kembali naik menjadi Rp70 triliun.

Kepala Negara lalu mencontohkan dana desa Jawa Tengah yang memiliki APBD Rp24 triliun, dimana dana desanya senilai Rp6,7 triliun.

"Besar sekali. Saya harapkan dana desa ini jangan kembali ke kota, apalagi ke Jakarta," tutur Presiden.

Harapannya, dana desa tersebut berputar di desa sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat desa.

"Caranya sering saya sampaikan, saat belanjakan gunakan material yang ada di desa itu. Beli batu di desa atau kecamatan itu. Beli pasir cari kali yang ada pasir dekat desa beli di situ. Semen jangan jauh-jauh di desa atau kecamatan. Agar uang beredar terus di situ. Jangan kembali ke kota apalagi Jakarta," ucapnya.

Presiden mengatakan tanpa perputaran uang di desa, mustahil desa meningkat kesehahteraaannya. "Itu teori ekonomi, sehingga pendamping bisa arahkan ke situ," lanjut Jokowi.

Kemudian Jokowi pun berharap dalam membangun desa menggunakan dana desa agar menggunakan tenaga kerja masyarakat setempat dengan padat karya.

Ikut hadir dalam acara itu diantaranya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta pejabat lainnya. (AS)