GREENBERITA.com- Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn dan Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi memantau langsung pelaksanaan tes urine bagi pelajar dan guru, di SMP Negeri 8, Jalan Pane Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur, Rabu (04/06/2025) pagi.
Di sekolah tersebut, Wesly juga sempat berinteraksi dengan siswa yang menunggu giliran tes urine.
Di hadapan para siswa SMPN 8, Wesly sangat mengharapkan jangan ada di antara mereka yang terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Menurut Wesly, sebagai generasi penerus dan calon pemimpin bangsa, para pelajar dipantau kesehatannya sejak dini, termasuk melalui tes urine.
"Tes urine ini sebagai salah satu program untuk mengetahui kesehatan kalian. Bagaimana kalian bisa belajar dengan baik kalau tidak sehat," kata Wesly kepada para pelajar.
Dalam kesempatan tersebut, Wesly juga menyampaikan Kota Pematangsiantar baru saja menerima penghargaan peringkat 5 Kota Toleran di Indonesia.
"Kita diundang menerima penghargaan di Jakarta. Sebelumnya, Kota Pematangsiantar berada di urutan 11. Semoga peringkat Kota Pematangsiantar bisa lebih baik lagi," kata Wesly.
Selanjutnya beberapa siswa menyampaikan sejumlah harapan dan dukungan kepada Wesly dalam memimpin Kota Pematangsiantar.
Kepala SMPN 8 Pematangsiantar Anton Parade Silalahi SPd menerangkan jumlah siswa yang mengikuti tes urine sebanyak 142 orang, ditambah 56 guru.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesbangpol Kota Pematangsiantar Ali Akbar menerangkan, kegiatan tes urine tersebut merupakan kerjasama pihaknya dengan Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Pematangsiantar.
Diterangkan Ali, berdasarkan hasil survei nasional, prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan angka prevalensi sebesar 17,3 persen atau setara dengan 3,3 juta penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun. Dari 3,3 juta penduduk Indonesia tersebut, sekitar 1,3 juta di antaranya ada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Sehingga Provinsi Sumatera Utara menduduki peringkat pertama pengguna narkoba,” tukasnya.
BNN RI, lanjutnya menargetkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba menjadi 1,7 persen di tahun 2025, dan 1,6 persen tahun 2029.
Sedangkan data pemetaan Kawasan rawan narkoba Kota Pematangsiantar berdasarkan hasil survei Indeks Kawasan Rawan Narkoba yang dilakukan BNN Kota Pematangsiantar, sebanyak 43 kelurahan di Kota Pematangsiantar masuk kategori bahaya, dan 10 kelurahan kategori waspada.
Masih kata Ali, sebagai implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Prekursor Narkoba (P4GN) serta mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Ketujuh dan Program 100 Hari Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, dilakukan tes urine. Tes ini sebagai layanan deteksi dini antisipasi dini bahaya narkoba untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Baik di instansi pemerintah maupun di lingkungan Pendidikan.
“Jadi, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk untuk melakukan screening urine atau deteksi dini kepada ASN dan pelajar terhadap narkotika. Sebab ASN sebagai salah satu garda terdepan penyelamat rakyat dari narkoba. Sedangkan pelajar adalah generasi muda yang diharapkan menjadi penerus bangsa. rusaknya generasi muda akan melemahkan ketahanan nasional di masa mendatang,” jelasnya.
Tampak hadir, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pematangsiantar Ir Ali Akbar, Kepala Dinas Kesehatan drg Irma Suryani MKM, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Johannes Sihombing SSTP MSi, Plt Kabid PAUD Dikdas Dinas Pendidikan (Disdik) Darma Bakti Kalbar SPd SD MSi, Camat Siantar Timur Masa Rahmat Zebua SE, dan Sub Koordinator Seksi P2M BNN Kota Pematangsiantar Dewi Sartika Tarigan SE.***
(Gb-Hardinal05/